Bagian (12)

56.2K 1.3K 233
                                    

Niken segera masuk ruangan yang ada didepannya itu "permisi"ucap Niken membuat pemilik ruangan menatap "silahkan masuk" ucap Davin pada Niken

Davin langsung beranjak dari tempat duduknya "silahkan duduk"perintah Davin Niken pura pura tidak mendengarkan ucapan Davin

Sekali lagi davin mengucapkan ucapan yang sama dengan sebelumnya dengan sungkan " Niken Ariyani duduk!"ucap Davin

Niken pun segera duduk tanpa menjawab ucapan Davin membuat Davin semakin bingung dengan sikap calon istrinya ini

"Kamu kenapa"tanya Davin yang dibalas dengan gelengan "Niken Ariyani saya bertanya"Niken hanya menggunakan kepala "Niken Ariyani"bentak Davin membuat Niken semakin jengkel padanya

"Bapak Davin terhormat saya tidak apa apa"ucap Niken dengan wajah datar membuat Davin mencengkeram tangan Niken dengan kuat

"Bapak apaan sih lepasin sakit"namun Davin semakin mencengkram kedua tangan Niken membuat nya meringis kesakitan

"Jawab saya kamu kenapa, kenapa kamu menghindari saya"tanya Davin yang tersulut emosi Niken segera menjawab nya

"Bapak yang kenapa bapak kok mau nikahin saya sifatnya dingin terus sama saya cuek terus saya nya engga diperhatiin saya kan calon istri bapak bisa engga si bapak perhatian sedikit Sama saya"jelas Niken dengan sedikit teriak

Davin yang mendengar itu pun segera melepaskan cengkraman nya Niken kini sedang memegangi tangannya yang memerah akibat ulah Davin

Davin yang melihat Niken kesakitan pun segera menarik tangan Niken sekali lagi dengan lembut dan mendudukkan nya di kursi kerjanya

Davin segera pergi menuju lemari kecil dengan membawa P3K Davin segera menarik tangan Niken dan mengobatinya dengan telaten

"Apakah ini benar benar sakit"Niken yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya "saya minta maaf sama kamu kalau saya selama ini kurang perhatian sama kamu padahal jelas jelas selama ini kamu membutuhkan perhatian saya"Niken yang mendengar itu segera menarik tangannya dari genggaman Davin

"Dih bapak apaan sih"ucap Niken dengan ringisan karena tangannya masih terasa sedikit sakit membuat Davin menarik tangan Niken kembali "sini biar saya obati kamu nanti izin pulang saya terus izin buat besok ya"ucap Davin

"Lah kenapa pak"tanya Niken dengan memandang Davin membuat yang dipandang berhenti melakukan aktivitas nya "nanti calon istri saya tangannya tambah sakit' kasihan dia"ucap Davin membuat Niken malu

"Dih bapak jangan gitu saya jadi malu sama bapak"ucap Niken jujur membuat Davin bingung "kamu gimana saya perhatian salah engga diperhatikan lebih lebih salah"ucap Davin dengan mengelus punggung tangan Niken

"Bapak perhatian nya berlebihan"ucap Niken dengan jujur "jadi saya hari ini izin gimana kalau bapak kerumah saya terus saya masakin soto ayam"usul Niken

"Terserah calon istri"ucap Davin membuat Niken begitu malu

semoga sifatnya kamu sampai selamanya ya jangan cuma sekarang aja tapi sekarang dan seterusnya harapan Niken dalam hati

Davin langsung mengulurkan tangannya pada Niken dan Niken pun langsung membalas uluran tangan Niken

Mereka keluar dari ruangan Davin dengan bergandengan tangan membuat semua mata tertuju pada keduanya membuat Niken malu

"Pak banyak yang liatin saya malu"bisik Niken Davin yang mendengar itu pun langsung melepaskan gandengan nya membuat Niken bingung

Davin melepaskan gandengan nya dan beralih memeluk pinggang Niken membuat Niken semakin malu dibuatnya

"Gimana masih malu engga"tanya Davin membuat Niken malu

Sebenarnya saya nikihin kamu karena saya cuma tidak mau dijodohkan jadi saya terpaksa nikahin kamu ucap Davin dalam hati

Niken malu dan juga bahagia karena tidak biasanya calon suaminya bisa memperlakukan nya dengan semanis ini

Mereka segera masuk kedalam mobil "pak kita mau kemana"tanya Niken

"Saya mau ngajak kamu kerumah saya"Niken langsung mengangguk mereka dalam keheningan dan pikiran masing masing

Niken masih benar benar tidak percaya jodohnya yang selama ini ia tunggu tunggu ternyata bos nya sendiri bosnya yang belum lama ia kenal dan kini Niken akan mempunyai istana sendiri bersama suami juga anak anaknya kelak

Setengah jam mereka tempuh dan akhirnya sampai dipekarangan rumah Davin rumah yang megah besar memiliki garasi besar dan diisi oleh beberapa mobil dan juga motor sport

"Ayo turun"Niken segera turun "pak ini rumah bapak" Davin mengangguk "ayo masuk dan lihat lihat rumah yg pastinya akan jadi rumah kita"ucap manis Davin membuat Niken semakin yakin bahwa Davin memanglah lelaki baik dan bertanggung jawab

Niken dan Davin sudah keliling kesana kemari dan kini tinggal melihat kamar mereka "ayo saya perlihatkan kamar kita nanti"membuat Niken atusias sekali

Kini disain kamar berwarna putih dengan meja kerja dipojok dengan sofa dekat tempat tidur dan juga TV besar yang terpampang besar membuat Niken semakin betah nantinya

"Gimana kamu suka"tanya Davin dan diangguki Niken "saya suka sekali bapak pintar dalam hal apapun ternyata"puji Niken membuat Davin tersenyum miring

"Pak ayo saya masakin soto ayam yang saya janjikan sama bapak nanti saya lihat bahan bahannya di dapur dulu barangkali engga lengkap nanti saya pergi beli"

"Kebetulan saya belum beli bahan bahan masak untuk bulan ini gimana kalau kita belanja dulu"usul Davin membuat Niken semakin senang

"Bapak memang pengertian banget saya makin nyaman sama bapak"ucap Niken dengan refleks memeluk Davin yang sedang berhadapan dengan Niken

Davin yang dipeluk hanya diam dan mendengarkan perkataan Niken tadi

Maafkan saya Niken tapi saya tidak mencintai kamu saya hanya tertarik saya pada kamu ucap Davin dalam hati

"Sudah ayo kita belanja nanti keburu sore"ucap datar Davin dan langsung diangguki Niken

Karena jalanan hari ini sangat macet Davin mengusulkan untuk naik motor saja "emm Niken gimana kalau kita naik motor saja"ucap Davin

"Terserah bapak saja yang penting saya ikut kemana pun bapak pergi"ucap Niken membuat Davin diam

"Ini kamu pake jas saya biar engga kepanasan"ucap Davin dengan menggulung kemeja kerjanya sampai siku

"Terimakasih pak" Davin segera mengeluarkan motornya dari bagasi

Niken segera menaiki motor sport Davin
"Pegangan nanti kamu jatuh saya jadi repot"
"Tidak usah pak"
Davin langsung melajukan motornya dan membuat Niken akan sedikit terjatuh dengan refleks Niken berpegangan dan memeluk Davin

Davin pun melirik kebelakang dan juga melirik tangan Niken yang memeluk tubuhnya

Gimana puas,seneng engga sama part ini aku harap kalian suka yaa amin❤️✨

Jangan lupa vote sama coment terimakasih ✨🌹

MY CEO MY HUSBAND (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang