2 - Manusia No Have Akhlak

1.1K 140 80
                                    

🌸
___________________________

🍁


Manusia No Have Akhlak


🍁
____________________

Beberapa bulan yang lalu...

Suara bel bunyi berulang kali bikin Minho yang lagi anteng main game tiba-tiba gak fokus.

"Anjir siapa sih main malam-malam gini." Kenapa Minho bilangnya main, kenapa bukan bertamu?

Ya karena nyokap bokapnya lagi ke luar kota. Bibi pembantu juga kalau malam pulang enggak nginep. Lagian orang namu gak mungkin mencet bel gak sabaran kaya ngajakin tawuran.

Jadi udah bisa dipastikan siapa yang main ke rumahnya malam minggu begini, siapa lagi kalau bukan Chandra. Di antara mereka 'kan cuman Chandra yang jomlo. Minho sih enggak ya, dia single.

Ceklek--

"Lama amat bukain pintu doang juga!" Tuh orang nyelonong masuk aja terus naik tangga menuju ke kamar Minho.

Minho cuman bengong dong. Setan apa yang merasuki si Al, kok malam minggu malah main ke rumah dia?

"Bin, lo ngapain ke sini?" tanya Minho menyusul teman seperjuangannya memasuki kamar.

"Kenapa? Gak boleh!" Anjir si Abin, udah mah main kagak bawa apa-apa, ditanya malah kaya maung, galak amat sumpah.

"Enggak, maksud gue 'kan biasa juga lo jalan sama Nancy, kenapa mal--"

"Gak usah bahas dia bisa gak?"

Lah? Minho makin mangap dong. Ini kenapa Abin jadi sensi gini. "Lo PMS?" tanya Minho lagi. Dan berakhir dengan death glare dari Abin. Minho kicep lalu buru-buru menjauh.

"Ya udah terserah lo gue mau lanjut main game!"

Minho jongkok aja di pojokan. Plis Ho, sofa 'kan ada, kasur luas, kursi belajar kosong. Kenapa harus jongkok di pojokan? Jangan kaya rakyat jelata deh!

"Gue putus sama Nancy."

Minho masih fokus sama gamenya.

"Ho, lo denger gak sih?"

"Iya-iya, gue denger. Lo putus sama Nancy ter-- ANJIR APA KATA LO?" Minho terkejut dengan tidak estetik. Dia langsung berdiri dan hapenya jatuh gitu aja. Gamenya mati seketika.
Mampus.

"Kok bisa, Bin? Ya Tuhan mutiara sebohay Nancy kenapa lo putusin anjir!"

Abin memutar bola mata jengah. Gini nih kalau curhat sama jomblo. Apa lagi jomlonya kaya Minho, di otaknya cuman ada toge pasar, padahal 'kan kenyamanan juga penting. Yah, walau gak bisa munafik sih toge pasar juga bikin tambah nyaman.

"Dia cemburuan, uring-uringan mulu gara-gara banyak yang deketin gue. Padahal 'kan gak gue tanggepin."

"Bacot lu gak lo tanggepin apaan anjir, lo tiap ada yang muji disenyumin mulu."

"Ya elo juga 'kan sama Chan kalau ada yang muji ya dibalas senyum masa dijutekin!" Abin gak mau dong malah disalahin. Hey di sini tuh korbannya dia. Dia yang kena kututan terlalu tampan, bisa apa?

"Ya beda dong, gue 'kan single, Chan jomlo, nah elo taken. Harusnya lo bisa ngejaga perasaan Nancy."

Halah laganya nih si Minho sok-sokan ngejaga perasaan, padahal 'kan alasan dia gak mau pacaran juga biar bisa main sama banyak cewek.

Ya, sebusuk itu oknum bernama Minho Azkara.

"Padahal gue rela-relain absen jadi Stay tiap malam minggu buat ngapelin dia, tapi dia tetep aja gak ngertiin gue!" Abin mukul-mukulin bantal ke kasur untung aja gak ke muka Minho.

The Great Seducer [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang