🌸
___________________________🍁
•
•
❇Cheesecake❇
•
•
🍁
__________________________
Brak!Pintu kamar Minho terbuka lalu muncul dua makhluk gak asing yang langsung nyelonong ke dalam kamarnya.
"Ngapain lo berdua ke sini?" tanya Minho bingung.
"Mainlah!" jawab si crazy rich Abin.
"Cih!" Minho natap sinis dua temennya bergantian. "Lupa lo pada hah? Kemaren-kemaren ngejauhin gue, main rahasiaan sama gue dan sekarang malah main ke rumah gue. Masih nganggap gue temen hah?"
"Apa sih lo Ho, kemusuhan banget sama kita."
"Heh bule, yang kemusuhan duluan tuh lo berdua ya! Sok-sok ngambek kaya anak perawan apa lagi si Abin tuh sensi banget kaya cewek PMS."
Abin yang lagi senderan di sofa cuman mendelik sebal. Minho kalau lagi kesel emang bawel kaya cewek.
"Ya elonya malah ngebahas si Fely, kan gue lagi galau waktu itu."
"Ya mana gue tahu kalau lo galau, lo aja gak pernah cerita. Masalah sama Jeana sama Mini aja gue gak dikasih tahu. Temen macam apa lo main rahasia-rahasiaan hah?"
Ini dari tadi Minho ngegas mulu.
"Kita punya alesan kenapa gak ngasih tahu lo, Ho." Chan nyoba ngelerai walau pada akhirnya malah dia yang dipojokin sama Minho.
"Elo juga bule! Gue udah kasih nomor Mini ya ke elo. Giliran pedekateannya lo malah ngandelin si Abin. Lo gak percaya sama keahlian gue dapetin cewek?"
Kan, Chan salah lagi.
"Lo aja, Bin yang jelasin gih. Si Minho ngeselin kalau lagi kepo gitu."
"Gue gak kepo!" Minho nyamber ucapan Chan.
"Nih ya Ho, alasan kenapa kita gak ngasih tahu tentang kedekatan kita sama dua cewek dari kelas lo tuh ya karena kita beda frekuensi."
Minho ngernyit gak ngerti. "Maksud lo?"
"Ya kita beda aja pokoknya. Kalau gue cerita yang ada lo malah ngetawain kita."
Lagi-lagi Minho mendengus kesal. "Lo takut gue ketawain? Kita udah temenan dari kapan sih Bin? Lo masih sakit hati kalau gue ketawain?" Minho natap Abin tak percaya. "Lo 'kan tau sendiri hobi gue emang ngetawain orang!"
"Tapi ini beda!"
"Apanya yang beda?"
"Stop stop!" Chan nyoba buat jadi penengah lagi.
"Bin, kendaliin emosi lo. Dan lo Ho, lo emang bisa janji buat gak ngetawain kita kalau kita cerita ke elo?"
Minho membuang muka. "Ya bisalah! Selama ini juga gue cuman bercanda. Gue ngetawain kalian ya karena kalian sohib gue bukan karena mandang rendah apa yang kalian lakuin."
Chan senyum tipis. "Oke, kayanya kita bisa mulai sesi ceritanya. Gue harap lo gak kaget, Ho. Karena jujur aja gue juga pas pertama denger kaget."
"Iya-iya. Apaan emang."
"Darkbin itu adalah Abin."
Minho diem bentar. Dia lagi loading.
"Hah?!"
Sumpah telat banget kagetnya, Ho.
Minho noleh ke Abin dan kelihatan wajah si cowok dark itu memerah nahan malu. Minho yang awalnya kaget jadi nyengir ngelihat muka Abin.
![](https://img.wattpad.com/cover/244041493-288-k460917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Seducer [Stray Kids]
Fanfiction___Vote dari kalian berarti buatku guys! Biar aku makin semangat nulisnya :)____ (18+⚠) Jisung tidak tahu siapa sosok dibalik nama Starlight yang selalu mengiriminya pesan manis ke radio. Begitu juga dengan Ekal yang tidak tahu kalau namanya sering...