🌸
________________________🍁
•
•
❇Bingung❇
•
•
🍁
________________________Jisung menatap takjub atap kostan Chan yang ternyata cukup luas. Ada bangku dari kayu juga di sana, jangan lupakan ayunan dan juga tempat jemuran. Ini sih serbaguna banget. Bisa buat main, buat ngejemur baju, sama buat-- mojok.
"Sini!" Minho lagi-lagi narik tangan dia buat ikut duduk di bangku kayu. Terus cowok itu ngebuka bungkus sate yang dia bawa.
"Selamat makan Jisung Azkara." Dia senyum manis terus ngelahap setusuk sate ke dalam mulut, untung aja tusuk satenya gak sampe tenggorokan, Minho makan sekaligus soalnya.
"Apaan lo ganti-ganti nama gue seenak jidat?" Jisung protes tapi nada bicaranya masih kaleum. Minho 'kan jadi gemes.
"Biar nanti gak ribet ganti nama kalau udah nikah sama gue," balas Minho santai.
"Heh yang mau nikah sama lo siapa, bege?" Jisung ngambil setusuk sate terus dia makan dengan lahap.
"Emang lo gak mau, Ji?"
"Ya gimana ya, gue udah suka cowok lain sih."
Nada bicaranya sih bercanda, tapi tetep aja Minho ngerasain sesuatu, kaya ada yang ngeganjel di hatinya gitu. Jisung emang kurang ajar, jujur banget nolak dia mentah-mentah.
Kalau gini sih, Minho jadi gak punya pilihan.
"Ji, lo tahu si J.one?"
Uhuk--
Jisung langsung kesedak bumbu kacangnya, untung enggak keselek sama tusukan satenya.
Dia buru-buru ngambil minum di samping Minho terus meminumnya rakus.
"Ya elah, pelan-pelan, Jiana." Minho nepuk-nepuk pundak Jisung, bantuin setengah modus.
"Lo gak apa-apa?" tanyanya. Padahal Jisung begini juga gegara dia barusan.
"Lo-- kenapa tiba-tiba nanyain J.one?"
Mendapat pertanyaan seperti itu, Minho hanya menggedikan bahu pelan. "Gak apa-apa, cuman suka sama suaranya aja, enak banget didenger."
Kali ini Jisung yang tertegun. Gak nyangka bakal ada yang muji dia secara live gini, biasanya mereka hanya akan memujinya saat sedang di radio. Terlebih yang menjadi pujian adalah suara khasnya.
"Namanya juga penyiar radio, kalau suaranya gak enak di denger ya gak bakal punya banyak pendengar 'kan?"
"Iya juga sih. Berarti lo setuju dong kalau gue bilang si J.one suaranya bikin telinga adem." Jisung cuman ngangguk-ngangguk.
"Kalau lo?"
"Gue apa?"
Minho natep Jisung lama. "Lo ... apanya yang bikin adem?"
Hah?
"Ho, gue gak mau mikir jorok ya, tapi pertanyaan lo ambigu banget anjir."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Seducer [Stray Kids]
Fanfiction___Vote dari kalian berarti buatku guys! Biar aku makin semangat nulisnya :)____ (18+⚠) Jisung tidak tahu siapa sosok dibalik nama Starlight yang selalu mengiriminya pesan manis ke radio. Begitu juga dengan Ekal yang tidak tahu kalau namanya sering...