[ 2 ]

17.8K 1.7K 116
                                    

-MY FUTURE MUST BE YOU-
Chapter 2
Rate T

[ JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN 🌻 ]

________________________________




-Malam Pertemuan-

di kediaman Opas-IamKajorn, tepatnya diruang tamu sudah tertata dan terhias dengan rapih untuk menyambut kedatangan keluarga Chivaree. Sedangkan win, saat ini hanya duduk resah di depan cermin kamarnya. Ia terus memikirkan apa yang akan terjadi nanti, apa yang harus ia katakan dan ia harus bersikap seperti apa didepan calon tunanganya nanti. mengingat win sama sekali tidak pernah berpacaran sebelumnya. Oh tuhan rasanya win ingin lompat dari jendela saja.

tok tok!!

"Win, ayo turun, Sebentar lagi tamu akan datang. Kita harus menyambut  mereka dengan baik."

Itu Tay yang memanggilnya. Tanpa ada jawaban, Win sudah membuka pintu kemudian menuruni tangga dan diikuti oleh Tay.

Setelah menunggu sekitar 20 menit, Bright dan juga ibunya akhirnya tiba di kediaman Opas-IamKajorn. Kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh keluarga Opas-IamKajorn. Tentu saja dengan pelukan untuk melepas kerinduan oleh Namtan Chivaree (ibu Bright) dengan Krist. Sedangkan Bright hanya tersenyum canggung dibelakang ibunya yang tengah berpelukan tersebut.

Setelah acara 'mari berpelukan' itu selesai, Krist segera mempersilahkan Namtan dan juga Bright untuk duduk.

Acara yang pertama adalah makan malam terlebih dahulu, hidangan yang disajikan cukup banyak dan mewah, mengingat memang keluarga Opas-IamKajorn golongan orang yang berada. Saat setelah acara makan malam selesai, terjadi keheningan beberapa detik hingga lelaki paling tua di meja makan tersebut membuka suara.

"Baiklah karena sudah malam juga, mari kita mulai saja. Mungkin anak-anak kita perlu saling berkenalan, bukan begitu? dan ah, kau sudah sangat besar saat terakhir kali aku melihatmu Bright. Sudah sangat berbeda." -ucap Singto dengan senyum tipis nya yang hampir tidak terlihat itu.

Bright hanya tersenyum dan mengangguk sopan menanggapi Singto.

"ah benar sekali Singto, aku tidak yakin mereka masih saling mengingat. Saat itu mereka bertemu ketika Bright berusia 5 tahun dan Win baru usia 2 tahun yang itu berarti dia belum paham apa-apa, sedangkan Tay berusia 7 tahun. Masih sangat belia untuk mengingat bukan" jawab Namtan dengan senyum manisnya.

"iya, saat itu kenapa kamu harus pindah ke luar kota selama 15 tahun sehingga kita bahkan tidak pernah bertemu, dan kau sangat sibuk Namtan." jawab Krist dengan tawa renyahnya

"pekerjaan ayah Bright yang mengharuskan kami pindah, dan setelah itu Bright mengikuti pamanya untuk bersekolah di Amerika."

Setelah itu Singto, Krist dan Namtan tertawa bersama mengingat masa-masa susahnya dulu.

"Ayo Tay, Win, kalian bisa saling berkenalan dengan Bright." titah Singto.

"Tay Tawan Opas-Iamkajorn, saya adalah anak pertama. Senang bertemu dengan anda" ucapnya sedikit membungkuk dengan sopan

"Metawin Opas-Iamkajorn. biasa dipanggil Win, saya anak terakhir. Senang bertemu dengan anda." Ucap Win dengan sedikit membungkuk.

Bright sedari tadi hanya merasa aneh, 'lalu mana wanita yang akan menjadi calon tunanganku nanti? jika di depannya ini anak pertama dan anak terakhir, apakah mungkin wanita itu anak kedua dari keluarga paman Singto? tapi kenapa tidak ikut makan malam bersama?.' batin Bright dalam hati.

"Ayo Bright, perkenalkan dirimu" ucap Namtan dengan menyentuh lengan Bright.

Bright sedikit tersentak dan segera tersadar dari lamunannya.

My Future Must be You || BrightWin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang