[ 15 ]

17K 1.5K 193
                                    

-MY FUTURE MUST BE YOU-
Chapter 15
Rate M

[ JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN 🌻 ]

________________________________




Win memegangi kepalanya yang terasa pusing melihat rumah yang tak terurus dan cucian yang menumpuk. Ia kini memasukkan baju kotor ke keranjang cucian dengan lesu, hingga Win tak menyadari kedatangan Bright dari belakangnya. Win terus menghela nafas karena sebenarnya ia lelah karena harus bolak balik ke kampus untuk konsul dan merevisi ulang Skirpsinya. Bright yang sedari tadi memandangi Win yang terlihat kesal segera mendekat.

"Win, sudah kukatakan lebih baik kita memanggil Jasa Pembersihan Apartemen."

Win segera membalikkan diri mendengar Bright berbicara.

"ah, phi sudah selesai?."

"hmm, sudahlah tak usah bersikeras untuk membersihkan apartemen"

Bukannya menjawab pertanyaan Win, Bright masih melanjutkan perkataanya barusan

"Dari dulu aku juga selalu memakai jasa pembersihan apartemen dan jasa loundry. Aku juga sudah menyarankanmu untuk cukup cuci barang pribadi saja. Tapi kau selalu ingin melakukannya sendiri. Bahkan kau tau aku tak bisa membantumu untuk mengurusi hal seperti itu Win."

"Kau juga memiliki kesibukan. Itu akan membuatmu lelah dan ketereran. Seperti sekarang ini." Ucap bright dengan nada datar dan sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Maafkan aku phi."

ucap Win seraya menunduk. Hal ini adalah pertama kali Bright memarahi Win karena urusan rumah tangga. Bukan marah sebenarnya, Bright hanya kesal dengan sikap keras kepala Win.

Melihat Win yang terus menundukkan kepalanya, Bright merasa bersalah karena telah memarahi Win. Padahal ia tahu Win juga sedang kesal dan lelah sekarang, ditambah Bright malah memarahinya. Bright segera menghampiri Win dan memeluknya.

"Tak apa, maafkan aku hmm. Terimakasih sudah melakukan hal terbaik yang kamu bisa." Ucap Bright sembari mengusap punggung Win.

"Maafkan aku phi."

"Sudah, tak apa."

•••

Apertemen Bright dan Win sudah bersih dan rapih sekarang. Win juga baru saja pulang berbelanja bahan masakan. Win berbelanja sendiri karena ia hanya berbelanja di toko seberang apartemen mereka. Win segera meletakkan bahan masakan pada lemari es dan menuju kamar tidur.

"hahh, udaranya terasa panas. Sepertinya akan turun hujan. badanku juga terasa lengket sekali."

Win melihat jam pada dinding sudah menunjukkan pukul tiga sore. Ia berpikiran untuk mandi saja sebelum hujan benar-benar turun. Win kemudian berdiri untuk mengambil handuk dan menuju kamar mandi.


"Cklek !"

Win mematung saat ia membuka pintu dan menampilkan Bright yang sedang mencuci rambutnya yang saat ini juga sedang menatapnya.

"ah, maaf phi."

Ucap Win terkejut dan segera membalikkan badan untuk pergi, namun tangannya telah lebih dulu ditahan oleh Bright. Win kemudian membalikkan badan menghadap Bright.

"Mandi bersama?"

"........"

Belum sempat menjawab, Bright sudah menutup pintu dan menarik tangan Win untuk masuk ke dalam kamar mandi bersama Bright. Win masuk dengan gugup dan segera melepas pakaiannya.

My Future Must be You || BrightWin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang