[ 7 ]

14.7K 1.5K 30
                                    

-MY FUTURE MUST BE YOU-
Chapter 7
Rate T

[ JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN 🌻 ]

________________________________





Bright menghentikan mobilnya didepan rumah yang sama saat 2 minggu yang lalu ia datang bersama ibunya. Pagi ini Namtan menyuruh Bright menjemput Win untuk datang ke rumah mereka saat 5 hari yang lalu Win meng-iya kan akan berkunjung ke rumah Bright.

Cukup lama Bright berdiam di dalam mobil hingga akhirnya ia memutuskan untuk segera keluar. Saat tepat di depan pintu, ia sempat terkejut karena seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu saat saja tangan nya sudah terangkat untuk mengetuk pintu.

"Phi Bright !"

Diam. itulah yang Bright dan Win lakukan ketika pandangan mereka secara tak sengaja bertemu untuk kesekian kalinya.

Krist yang penasaran mengapa anaknya hanya mematung didepan pintu pun segera menghampiri nya. takut-takut saja anaknya kemasukan, karena sedari tadi dipanggil tapi Win tidak menyahuti sama sekali.

"Win, apa tidak ja-    oh, nak Bright. dengan siapa kesini?."

"Sendiri saja bi." jawab Bright dengan sedikit senyum

"Masuklah dulu, kebetulan bibi sedang memasak untuk sarapan. Bergabunglah dengan papa Win di ruang TV. Ayo Win ajak Bright masuk."

Win mengangguk kemudian ia berjalan menuju ruang TV yang sudah ada papanya sedang menonton tv sembari menikmati kopi buatan Krist. Singto yang sudah mendengar percakapan istrinya dengan Bright pun segera menyapa calon menantunya itu.

"Kemarilah Bright."

Bright segera mendudukkan dirinya di kursi seberang Singto.

"Tumben datang, apa ada sesuatu?."

"Ibu menyuruh saya datang untuk menjemput Win, apakah diizinkan Win saya ajak kerumah, paman?."

Win yang juga duduk di kursi samping Singto terkejut mendengar perkataan Bright barusan. Sedikit menyesal mengapa ia meng-iya kan untuk datang kemarin.

"Tentu saja boleh Bright."

"Terimakasih, paman."

"Bagaimana kabar ibumu? baik-baik saja bukan?."

"Ibu baik-baik saja paman."

"Aku dengar perusahaan mu sedang akan launching produk baru."

"Benar paman, produknya akan launching tahun baru nanti. Masih banyak yang perlu kami evaluasi ulang sebelum benar-benar kami launching kan ke pasar."

"Baguslah. Produkmu belum launching saja sudah banyak dibincangkan, Pasti pasarannya akan sangat tinggi."

"Mohon do'a nya, paman." jawab Bright sedikit membungkuk.

Singto dan Bright juga membahas mengenai beberapa perusahaan yang kemungkinan juga akan mengeluarkan beberapa produk dengan spesifikasi tinggi. Sehingga akan banyak kompetisi dalam menarik minat pasar. Singto sedikit memberi saran dan trik untuk Bright. Sedangkan Win hanya bermain dengan ponselnya, malas untuk bergabung perbincangan Singto dan Bright tersebut.

"Ayo kita sarapan dulu, masakan sudah matang." Seru Krist dari arah dapur

"Ayo kita ke tempat makan." ajak Singto yang kemudian diikuti oleh Bright dan Win.

Tidak ada percakapan selama acara makan, hanya ada suara decitan sendok dan piring yang saling beradu dan juga sesekali dihiasi oleh omelan Krist saat melihat Win makan yang terlalu lahap. Win memang sangat hobi makan, apalagi saat mamanya memasakkan makanan favoritnya.

My Future Must be You || BrightWin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang