[ 9 ]

13.5K 1.4K 45
                                    

-MY FUTURE MUST BE YOU-
Chapter 9
Rate T

[ JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN 🌻 ]

________________________________




Hari ini adalah pertemuan besar antara keluarga Bright dan juga Win. Semua sudah berkumpul sejak 1 jam yang lalu di sebuah restaurant makanan Jepang mewah di tengah kota. Acara makan malam sudah berlalu dengan tenang dan akan dilanjutkan mengenai pembahasan penting antar kedua keluarga tersebut.

"Satu minggu lagi pernikahan akan dilaksanakan, bagaimana persiapannya.?"

"Untuk tempat sudah aman pa, Tay sudah boking sejak satu bulan yang lalu."

"Baguslah Tay."

"Untuk Perlengkapan Pernikahan juga sudah aman."

Ucap seseorang yang Win dan Tay tidak kenal sebelumnya. Win dan Tay hanya melihat Kik dengan ekspresi penuh tanya.

"ah, baiklah sepertinya saya lupa memperkenalkan diri ya. Nama saya Kik, adik dari Namtan."

uncapnya sedikit membungkuk. Setelah itu Win dan Tay bergantian untuk memperkenalkan diri pada Kik.

"Kik lah yang menjaga Bright selama di Amerika." Ucap Namtan dengan tersenyum.

"Baguslah kau kembali kesini lagi Kik, apakah kau akan menetap disini?." tanya Singto yang memang sudah kenal dengan Kik

"Iya Singto, aku akan menetap disini."

Setelah itu banyak pembahasan yang terjadi di meja makan tersebut, dari persiapan yang paling besar hingga persiapan terkecil pun.

•••

"Baiklah jika semua persiapan sudah aman. Semoga tidak ada kendala sampai nanti hari H. jangan lupa kita tetap harus menyiapkan plan B untuk antisipasi.

"Betul sekali saya setuju."

"Apakah ada yang perlu dibahas lagi."

"Paman" Panggil Bright dengan cepat yang membuat suasana menjadi tegang

"Kenapa Bright?"

"Undangan pernikahan belum disebar bukan?"

"Iya, lalu kenapa.?"

"Bisakah jika hanya dihadiri orang terdekat dan dilakukan secara tertutup?."

Semua yang ada di meja makan tersebut terkejut dengan permintaan bright.

"Bukan bermaksud apa-apa, hanya saja sebentar lagi perusahaan ayah akan me-launching kan produk dan Bright akan diangkat menjadi Direktur Utama. hal itu saya fikir dapat berpengaruh." Jawab Bright dengan sopan dan hati-hati

Singto yang paham dengan alasan Bright pun mengangguk-i permintaan Bright.

"Bagaimana menurutmu Win?"

"Win setuju pa, Win juga belum ingin teman-teman kuliah Win tau kalau aku sudah menikah."

"Baiklah kalau begitu. Undangan akan dikirimkan pada karyawan perusahaan dan saudara dekat saja."

"Kalau pembahasan sudah cukup mari kita kembali ke rumah."

"Baiklah, sampai bertemu kembali Singto, Krist."

"iya Namtan, sampai bertemu."

Setelah itu keluarga Bright keluar terlebih dahulu meninggalkan meja makan.

"Papa, bolehkah Win pergi keluar malam ini dengan phi Tay?." Tay mengerutkan dahi bingung dengan permintaan adiknya yang tiba-tiba itu.

"Tapi ini sudah malam Win."

My Future Must be You || BrightWin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang