⚠️Warning harsh words⚠️
🌾🌾🌾
Selasar GSP (Grha Sabha Pramana) kelihatan penuh malam itu, banyak mahasiswa berkelompok yang sedang berkumpul. Memang sekarang ini memasuki bulan-bulan ramai persiapan KKN, biasanya kalau awal tahun gini lingkaran kumpulnya masih kecil. Karena paling baru ada anak-anak yang mau jadi tim pengusul.
Kalo kalian belum tahu apa itu tim pengusul, mereka anak-anak yang ngajuin tempat dan tema KKN ke pihak universitas. Kalo di kampus ini kalian bisa KKN dimana pun asal lolos berkas di direktorat. Kalau gak lolos gimana? Ya kalian harus pindah lokasi KKN dengan tim yang sama atau milih untuk bubarin tim KKN-nya.
Makanya persiapan tema dan tempat KKN harus mateng banget kalo mau menang banding sama tim lain, biar bisa dapet uang transport.
Jemi sama Chanda sekarang ada di bagian Selasar Barat GSP, mereka masih celingukan nyari calon orang-orang kelompok KKN mereka. Ini hari pertama banget mereka kumpul, dan baik Chanda ataupun Jemi baru kenal sama satu anak kelompoknya doang.
"Chan tanya aja deh mereka pada pake baju apa, malu ini dilihatin."
"Bentar-bentar, ih anjir gapernah liat manusia apa ya ni orang-orang." Gerutuan Chanda membuat Jemi tertawa.
"Jem itu deh kayanya, ada si Lia kan yang pake baju oren?" Tunjuk Chanda ke suatu tempat yang agak mojok.
Mereka berdua langsung jalan cepet ke tempat yang tadi ditunjuk sama Chanda. Udah ada sekitar 7 orang duduk disana.
"Mampus Jem, telat kita."
Jemi gak nggubris omongan Chanda tapi makin nyepetin kakinya.
"Maaf ya semua kita telat, tadi kita nyari-nyari dulu." Ucap Chanda saat mereka berdua udah duduk disana bareng yang lain.
"Chanda sama Jemima kan? Santai aja kita juga baru pada dateng kok." Sapa Lia ramah.
"Yaudah karena Chanda sama Jemima udah dateng kita buka aja ya, sebelumnya kita berdoa dulu." Ujar salah satu cowok yang kalau Jemi ga salah kira dia Bima, ketua tim mereka.
"Nah, perkenalan dulu ya. Saya Bima, Hukum 18. Format perkenalannya itu dulu aja, cukup nama sama jurusan. Dimulai dari ujung kanan."
Jemi yang duduk di pojok kanan langsung masang wajah ramah lengkap pake senyum manisnya, "Halo, aku Jemima, dari Sipil-18."
"Halo semua, aku Chanda PWK 18."
"Hai, Lia dari Kedokteran gigi 18."
"Haris, Mesin 18."
"Haloooo, gue Luki Sipil-18." Jemi kaget denger suara Luki, tadi dia ga sempet ngamatin temen-temennya. Di grup juga kayanya si Luki ini belom masuk, dia langsung semangat angkat tangannya buat dadahin Luki.
"Jevano, Mesin 18."
"Hai semua, aku Selena TPHP 18."
"Felix, Ilkom 18."
"Yasa, Manajemen 18."
"Gue Wira Kedokteran 17."
Jemi berusaha ngapalin semua nama anak-anak tadi, selain cuek dia ni emang susah ngapalin nama orang.
"Yang bibirnya agak tebel Haris, sebelah Luki yang wajahnya galak Jevano...."
Jevano yang sensitifitas kupingnya tinggi langsung noleh begitu denger namanya disebut, suara cewek itu emang kecil banget tapi masih sampe kok ke telinga Jevano. Awalnya dia sempet jengkel, baru kenal udah dikatain galak aja. Tapi waktu mata dia liat wajah cewek sipil yang tadi heboh nyapa Luki, dia malah jadi diem ngeliatin Jemi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN (Kuliah Kerja Nemupacar) | | NOMIN GS ✅
FanfictionKalo kata kating dulu, KKN tu asik. selain bisa jalan-jalan gratis, bisa sekalian nyambi- nyambi cari jodoh. katanya sih, tapi kayaknya Jevano bisa jadi calon kating selanjutnya yang bakal bikin adek kelas ngarep ketemu jodohnya gara-gara cinlok KKN...