MPF 26 - ☀☀

24.7K 1.7K 57
                                    

" Aku akan melepaskanmu kali ini tapi jika Ada yang menyakitimu lagi Aku akan kembali lagi Ariell"

Devan bratadikara

Pagi ini El sudah rapi dengan seragam Sekolahnya seperti biasa Padahal Semua orang dikeluarganya menentang keras untuk tidak bersekolah dengan alasan Gadis itu masih Terluka akibat kejadian kemarin. Tetapi apalah daya mereka melihat Mata El yang memancarkan pupy eyesnya membuat mereka mengiyakan. El pun berdiri menatap  pantulan dirinya di depan cermin meja riasnya. Pandangannya memang kedepan tetapi tidak dengan pikirannya semalam sampai hari ini Dirinya masih memikirkan Perkataan Devan tentang pengakuannya.

El menghembuskan nafasnya Kasar ia menepuk Kepalanya sebentar berharap Pikiran itu hilang. Ia pun mengambil Tasnya dan segera turun untuk sarapan.

" Pagi Semuanya" sapa El ceria

" Pagi Princess"

"sayang beneran mau sekolah?" tanya papi Emmanuel

" Iya papi" jawab el sembari duduk di Kursinya

" Kepala nya masih pusing?" tanya opa mengusap plester dikening el

" Enggak kok opa tenang aja kan ada abang el yang jagain nanti " jelasnnya mereka pun mengangguk mengiyakan.

Saat ini semua  orang tengah berkumpul saat untuk sarapan pagi ini kecuali Adinata tentunya Tidak biasanya.

" Mami bangunin Abang dulu ya" ucap mami setelah Menyiapkan sarapan untuk el , tapi langkahnya terhenti saat elano Baru memasuki ruang makan.

" Gak usah mi Abang tadi malam mabuk dan masih istirahat"

Semua orang menoleh dan Terkejut Terutama El.

Prang

" A-abang" Lirih el Ia pun segera berdiri dari duduknya dan berlari memasuki lift tanpa peduli Teriakan orang yang Melihatnya berlari dan segera menyusul.

Pintu Kamar adinata Pun dibuka,
El langsung masuk dan Duduk disamping abang nya yang tertidur dan benar Aroma Alkohol masih tercium.

" abang dhafin" Panggil El mengusap kening abangnya lembut

" Abang" Panggil El lagi

Adinata terusik saat Keningnya diusap lembut Dan mata pun terbuka yang ia lihat pertama kali adalah Amornya.

Ia mencoba duduk sembari memegang Kepalanya yang berdenyut

" Abang Kenapa ?" Tanya El mengusap Rahang tegas adinata lembut kedua matanya berkaca kaca

Adinata memeluk El " Maaf Amor maaf maaf maaf " Gumannya

El membalas pelukan lalu melepaskannya " Abang gak salah kenapa minta maaf "

Adinata mengecup tangan adiknya
" Gara gara abang kemarin gak jemput el Hampir celaka" Ucap nya

El tersenyum " el gak apa apa abang Udh abang jangan nangis ih Ntar jelek lohhh" Ejek el di akhir ucapannya

Adinata pun mengukir senyum tipisnya.

" Biarin aja Baby biar abang raihan yang paling ganteng disini" ucap raihan

El terkekeh " Iya abang ganteng kok"

" Lohh jadi abang yang lain enggak gitu?" Tanya arka kesal

El berpikir ia menaruh jari telunjuknya didagu sembari melihat para abangnya seketika senyum nya muncul Ia ingin mengerjai abang nya " Gak lah yang ganteng cuman abang raihan" ucapnya

My Possessive Family (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang