"Jadi?"
Satu kata sebagai kalimat pertanyaan itu menyentakkan Sungmin dari lamunan panjang dalam kurun waktu nyaris tiga puluh menit terakhir. Gadis yang sempat menatap lantai sebagai pelampiasan kini mulai menegakkan kepala demi menatap pria arogan di depannya yang tengah duduk angkuh di sofa.
~~o~oo~oOo~oo~o~~
Melani KyuMinElfsha
The Husband
Romance, Drama & Hurt (T+)
Devil Stranger
~~o~oo~oOo~oo~o~~
Sungmin meremas kedua tangan yang sejak tadi bertaut dengan sedikit gemetar, hanya sedikit karena Sungmin mati-matian menahan gemetar yang dengan lancang merasuk tubuh. Jujur saja ia takut berhadapan atau bahkan membuat kesepakatan dengan pria angkuh di depannya, namun Sungmin harus terlihat normal jika tak ingin dipermalukan pria itu. Sungmin lebih memilih mati daripada terlihat lemah di depan pria itu.
"Oh ayolah nona Lee. Aku sudah menunggu lama hanya untuk mendengar kalimat setuju atau penolakan dari mulutmu." Pria itu menatap arlojinya yang sekali lagi membuat Sungmin mendengus kesal dalam hati. "Aku tak memiliki banyak waktu, terlebih hanya untuk melihatmu berdiri manis seraya melamun dan mengabaikanku. Aku butuh kepastian." Pria itu berujar sok bersahabat dan sesekali melayangkan senyum ke arah Sungmin, namun Sungmin tahu jika senyum pria itu adalah mengejek.
"Aku tak ingin menunggu lagi. Buat keputusanmu sekarang. Setuju atau tidak." Kembali pria itu berujar tenang yang malah membuat Sungmin bersiaga. Segala yang berasal dari pria ini hanya bencana untuk Sungmin, namun Sungmin tak bisa berbuat apapun selain menyetujui karena sekarang ia tak bisa memilih, posisinya sangat terdesak.
Ya. Sepertinya Sungmin akan memilih masuk ke dalam neraka demi menyelamatkan orang yang ia sayangi. Ia rela dikuasai iblis asal orang yang ia kasihi selamat dan bahagia.
"Jadi?"
Karena tak kunjung mendengar jawaban Sungmin membuat pria angkuh yang hebat mempermainkan perasaan orang itu kembali terdengar, membuat Sungmin memejamkan mata sebentar lalu kembali menatap objek di depannya.
"Baiklah."
"Apa?" Pria itu sedikit memamerkan telinga kanan, berlagak seolah tak mendengar suara kecil Sungmin barusan. "Maafkan daya dengarku karena akhir-akhir ini aku sering menghabiskan waktu di bar, kau tahu sendiri bagaimana kerasnya suara musik di sana."
Sungmin mengepalkan tangan mendengar kalimat ejekan itu. Ia tahu pria di depannya yang tengah menyeringai ini mendengar ucapan setuju dari mulutnya, namun Sungmin harus bersabar demi kelangsungan rencana. Hanya sebentar Min, batin gadis itu seraya menahan emosi yang nyaris meluap.
"Kalau kau tak mau mengulang jawabanmu tak masalah. Kuanggap kau menolak dan aku bisa kembali ke bar. Kebetulan wanita yang kusewa tengah menunggu." Pria itu masih tersenyum hangat –palsu– ke arah Sungmin dan Sungmin sendiri nyaris menegang mendengar kalimat pria itu.
Wanita sewaan? Sungmin harusnya tahu jika pria ini adalah pria haus gairah. Namun bagaimana lagi, walau tahu akan menjadi budak pria itu Sungmin tak memiliki pilihan lain.
"Aku permisi dulu..."
"Baiklah. Aku setuju." Sungmin segera berujar lantang saat melihat pria itu bangkit dari duduk. Entah mengapa melihat gelagat pria itu yang ingin pergi membuat Sungmin panik seketika. Ia merasa kesempatan langka ini tak akan terjadi lagi untuk kedepannya karena memang Sungmin belum pernah bertemu pria seangkuh sosok di depannya, belum lagi pria itu terkenal bengis dalam berbisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HUSBAND
RomanceSungmin sudah memiliki rencana hidup yang ia susun rapi dengan kekasihnya, namun karena kehadiran iblis tak berhati itu semua rencana yang Sungmin susun bisa hancur dalam semalam. Sungmin tak memiliki kekuatan apa-apa untuk melawan saat orang tuanya...