Episode 14 "Keluarga Vellon"

115 86 19
                                    

Don't be a silent readers

Happy Reading 👑

Sebuah permusuhan bisa berubah menjadi hubungan pertemanan meski tergantung pada situasi. Sebagai contoh, Pangeran Delwin dan Pangeran Louvian yang sedang duduk berhadapan. Membicarakan sesuatu dengan serius tanpa melibatkan sebuah perdebatan. Pemandangan yang unik bagi Jane dan Rose. Kedua perempuan itu memang tidak pernah mengetahui hubungan Delwin dan Louvian secara detail. Tetapi untuk pertama kalinya, mereka melihat Para Pangeran itu terlihat akur.
Selain mengagumi keakuran, Jane dan Rose juga ikut mendengarkan percakapan mereka mengenai Keluarga Vellon.

Louvian mengacak rambutnya frustrasi, dia bahkan hampir menangis. Sedangkan Delwin hanya menghela napas sembari memijit pangkal hidungnya. Hal itu membuat Jane dan Rose saling berpandangan dengan memasang ekspresi bertanya. Jane menaikkan kedua alis serta dagunya guna meminta sebuah jawaban dari Rose, sedangkan perempuan bertubuh mungil yang berada dihadapan Jane hanya mengedikkan bahunya tidak tahu.

"Apakah kita perlu kabur saja dari Kerajaan?" tanya Louvian sembari mendongakkan kepalanya, membuat Delwin menatap lelaki berwajah imut itu dengan tatapan kesal. "Tidak mungkin bisa, kau tidak ingat kalau kita akan menjalani latihan tarian pedang?"

Louvian membelalakan matanya yang sipit, dia baru saja tersadar tentang apa yang dikatakan Delwin beberapa detik lalu. Gigi rapi mulai menggigiti jari telunjuknya. "Tamatlah sudah riwayatku."

"Maaf menyela pembicaraan kalian, tetapi bolehkah saya mengetahui apa yang membuat kalian merasa cemas dengan Keluarga Vellon?" Rose mengangkat tangan kanannya, sedangkan Jane membelalakan matanya terkejut dengan pertanyaan Rose tanpa aba-aba.

Delwin menaikkan salah satu alisnya. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Awalnya Rose berpikir kalau Louvian akan menceritakan Keluarga Louvian setelah dirinya melontarkan pertanyaan. Tetapi bukannya mendapat sebuah jawaban, Rose malah menerima pertanyaan." Tidak papa sih, hanya penasaran saja. Kalau tidak mau diberitahu tidak papa, saya tidak masalah." ucap Rose sembari memasang wajah lempeng. Jane menggelengkan kepalanya pelan, perempuan yang merupakan sahabatnya ini sungguh tidak waras!

"Kerajaan Vellon atau bisa disebut Keluarga Vellon memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Kerajaan ini. Raja Garmond merupakan suami dari Ratu Pandora memiliki dua anak perempuan. Pertama adalah Putri Scarlet yang merupakan ahli waris Kerajaan Vellon. Kedua adalah Putri Charlotte, anak perempuan yang akan memiliki berbagai kemewahan ketika sudah beranjak dewasa nantinya." Louvian menghela napas diakhir kalimat.

Rose menopangkan dagu, kepalanya menoleh kekiri untuk menatap Louvian yang duduk tidak jauh darinya. "Lalu? Apa yang menjadi masalah hingga membuat kalian seperti orang yang kelewat resah?"

"Yang menjadi masalah adalah kedua sifat Putri Kerajaan Vellon yang kelewat batas." sahut Louvian yang kemudian menutupi wajah menggunakan kedua tangannya. Rose dan Jane mengernyitkan dahinya bingung, sedangkan otak mereka berusaha mencerna perkataan Louvian.

"Putri Scarlet adalah seorang perempuan yang sangat dienggani oleh Para Pangeran termasuk kami. Dia memanglah perempuan cantik dengan segudang bakat, tetapi sifatnya benar-benar membuat pusing. Putri Scarlet memiliki sifat yang kejam, tidak berperasaan, dan selalu ingin menang sendiri. Dia sering mengejekku hanya karena aku senang melukis, dia juga sering mengejek Louvian karena tidak bisa bermain pedang. Begitupula dengan Putri Charlotte, bocah kecil yang memiliki sifat sama dengan Putri Scarlet. Pada intinya mereka adalah dua Putri Kerajaan yang sangat mengerikan. " jelas Delwin dengan panjang lebar.

"Jadi kalian merasa cemas hanya karena itu?" tanya Rose sembari memasang tampang meremehkan. Setelah mendengar pertanyaan Rose, Louvian menggeram kesal dan menatap tajam Rose. "Hanya katamu? Kau tidak tahu betapa buruknya mereka!"

KILL THE KING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang