31

5 2 0
                                    

Naya dan Nadira pun masuk kedalam kamar Raina terlihat Raina yang sedang melamun mereka berdua pun menghampiri Raina.

"Rai lo kenapa?" tanya Naya.

"Iya lo kenapa Rai?" sambung Nadira.

"Evans tadi dia telpon gua" jawab Raina.

"Mantan lo itu?" tanya Nadira dan Raina hanya mengangguk.

"Perlu gue bilangin bang Andra ngga?" kata Naya.

"Ngga usah, bang Andra ngga usah tau masalah ini" ucap Raina.

Raina tau jika Kalandra tau pasti ia akan marah sekali, Raina hanya takut Kalandra sampai menyakiti Evans sama seperti dulu saat dimana Evans pergi meninggalkan Raina hingga Raina mengurung diri selama beberapa hari. Raina hanya tak ingin jika Kalandra mendapat masalah karena dirinya, bukan karena ia tak mau Evans disakiti. Menurut Raina sudah tak penting bagaimana keadaan Evans ia hanya tak ingin jika orang itu datang kembali disaat Raina sudah merasa baik-baik saja tanpa dirinya.

"Yaudah mending kita tidur aja" ucap Raina tersenyum.

"Lah Rai lo ngga kepikiran?" kata Nadira.

"Kepikiran apa?" tanya Raina bingung.

"Gimana kalau dia dateng lagi nemuin lo?" ujar Nadira.

"Iya gimana kalau dia ganggu lo lagi Rai" sambung Naya.

"Gue udah ngga perduli mau dia dateng juga" jawab Raina dengan tenang.

"Terus lo tadi kenapa ngelamun?" tanya Naya.

"Gue cuma bingung kenapa dia harus datang lagi disaat gue udah bisa lupain dia" kata Raina .

"Lo udah lupain si Evans?" ucap Nadira.

"Iya" ujar Raina.

"Apa lo bisa lupain Evans gara-gara ada Adelard yang bisa bikin lo bahagia lagi? Jangan-jangan lo suka sama El" ucap Naya dengan satu hentakan nafas.

"Mungkin" jawab Raina dengan santai.

"Serius lo suka sama Adelard" ujar Nadira.

"Udah ah gue mau tidur, cape ngelayanin kalian mah" kata Raina dan ia sudah memejamkan matanya. Namun Naya dan Nadira masih terlihat bingung sampai pada akhirnya mereka berdua pun tertidur.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Jangan lupa vote
sampai jumpa dipart selanjutnya, dadahh💛

Forget youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang