54

6 1 0
                                    

Dokter yang memeriksa Raina kini sudah selesai menangani Raina, Dokter tersebut keluar untuk memberitahu keadaan Raina.

"Gimana dengan anak saya Dok?" tanya Lisya saat Dokter keluar dari ruangan.

"Raina tidak apa-apa, hanya butuh istirahat cukup saja" jawab Dokter tersebut.

"Terimakasih Dok" Kalandra tersenyum kepada Dokter tersebut dan dibalas oleh senyuman juga.

"Kalau gitu saya perimisi" Dokter tersebut meniggalkan semua yang ada didepan rungan Raina. Mereka pun masuk kedalam rungan terlihat Raina yang terbaring dengan jarum infus ditangan nya. Adelard berdiri disamping Raina yang belum sadarkan diri namun tak lama kemudian Raina membuka matanya.

"Aku dimana?" tanya Raina saat ia sadar.

"Kamu dirumah sakit Rai" Kalandra mengusap puncak rambut Raina lembut.

"Rai kenapa bang?"

"Kamu tadi pingsan Rai"

"Kamu mah bikin aku khawatir aja Rai" ujar Adelard dengan wajah datarnya.

"Aku juga ga mau sakit kali El" Raina memukul tangan Adelard pelan.

"Mah, Raina boleh pulangkan?" tanya Raina pada mamahnya.

"Kamu harus dirawat dulu Rai" jawab Lisya.

"Mah tapi Rai udah ga apa-apa"

"Kamu jangan keras kepala Rai" kata Kalandra yang melihat adiknya sangat keras kepala.

"Rai mau pulang bang" Raina merajuk kepada Kalandra.

Adelard yang melihat kekasihnya sangat keras kepala menatap tajam Raina membuat Raina diam seketika, "kamu harus dengar kata mamah sama bang Andra Rai,"

"Tapi aku mau pulan-"

Raina belum sempat menyelesaikan ucapan nya karena seorang dokter yang tadi memeriksa Raina masuk kedalam rungan untuk mengecek keadaan Raina.

"Dok, saya boleh pulang kan?" tanya Raina penuh harap.

"Boleh, tapi jangan lupa istirahat yang cukup" jawab Dokter antusias.

"Yesss!" teriak Raina kegirangan.

"Ga usah teriak-teriak Rai, budeg kuping gue denger suara lo!" kata Naya sedangkan Raina hanya cengengesan saja.

"Kalau gitu saya permisi" Dokter tersebut keluar dari ruangan Raina.

Suster sedang membuka jarum infus ditangan Raina sedangkan Adelard tak berani melihat sampai suster selesai membuka jarum infus Raina.

"Ayo mah kita pulang" Raina menarik tangan Lisya keluar ruanganan.

"Pelan-pelan Rai nanti kamu jatuh lagi" ucap Adelard yang melihat Raina berjalan dengan gagah.

"Iya El"

"Kalian berdua nginep dirumah gue kan?" tanya Raina kepada kedua sahabatnya.

"Iya kita nginep dirumah lo" jawab Nadira antusias.

"Rai gue boleh nginep dirumah lo juga ga?" tanya Jimmy membuat semua menatap dirinya tajam.

"GA BOLEH!" jawab semuanya kompak.

"Enak aja lo mao nginep dirumah cewe gue" Adelard menoyor kepala Jimmy sedangkan korban hanya meringis.

"Canda El" jawab Jimmy cengengesan.

"Ayo ceptan El kita kemobil aku pengen cepetan sampe rumah" Adelard hanya mengangguki perkatan Raina tanya menyetujui.

Mereka menuju ketempat Parkir, Adelard membawa masuk Raina kedalam mobil di ikuti oleh Kalandra dan Lisya. Sedangkan Naya dan Nadira diantar oleh Dikara dan Arfan, Jimmy? Dia sudah pulang lebih dulu alasan nya tidak mau melihat teman-teman nya ber-romantisan dengan pacar masing-masing sedangkan ia tidak memiliki pasangan. Kasian sekali nasib Jimmy.
                                           🍌🐒
Mereka sudah sampai dikediaman Raina setelah mengantar Raina, Adelard dan kedua teman nya berpamitan untuk pulang karena sudah larut berpamitan dengan Lisya.

Forget youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang