Chenle melihat sekitarnya. Pagi ini, halaman belakang rumah sakit tidak seramai biasanya. Biasanya, Chenle melihat banyak sekali orang di halaman dari jendela kamar rawatnya.
Matahari pagi ini begitu nyaman dan membuat Chenle rasanya dapat menghabiskan waktunya untuk berada di sana selamanya. Mata Chenle terpejam untuk membiarkan sinar matahari menyentuh wajahnya.
Namun tak butuh waktu lama, Chenle kembali membuka matanya karena dia dapat merasakan sesuatu atau seseorang menghalangi sinar matahari
"Oh? Jisung?"
Chenle sangat terkejut mendapati Jisung saat matahari masih berada di singgasananya. Chenle pikir Jisung sibuk mengurusi urusannya di neraka pada siang hari sehingga pria itu mengunjunginya pada malam hari.
"Terkejut melihatku di bawah sinar matahari?" Pertanyaan Jisung akan terkesan menyebalkan bagi orang yang tidak mengenalnya. Namun, Chenle tahu Jisung hanya berbasa-basi.
"Duduklah." Chenle menepuk tempat kosong di sebelahnya dan Jisung pun duduk di sana.
"Kau tidak membawa bukumu itu?"
"Aku sudah selesai membacanya tadi."
Chenle tersentak kecil ketika tiba-tiba sesuatu diletakkan di atas pahanya. Chenle memandangi tas hitam itu sedikit lama sebelum mengalihkan pandangannya pada Jisung.
"Apa ini?"
"Buka saja."
Maka Chenle membuka tas itu. Seolah ratusan bunga bermekaran dalam hatinya, Chenle merasa begitu berbunga-bunga hanya dengan beberapa buku yang ada dalam tas itu.
"Aku tahu itu bukan buku kumpulan puisi, tapi novel-novel itu bagus dan tidak semenyedihkan puisi."
Chenle menyikut pelan Jisung. "Terima kasih." dipeluknya tas berisi buku-buku itu.
Jisung menatap Chenle dengan serius. "Aku ingin meminta imbalan."
Chenle memandang Jisung dengan heran. "Ini tidak gratis?"
Jisung menunjukkan telunjuknya dan menggoyangkannya. "Tidak ada yang gratis di dunia ini. Terutama ketika kau berurusan dengan iblis."
"Hm, baiklah. Apa yang kau inginkan?"
Jisung mengubah posisi duduknya. Pria pucat itu menghadap Chenle dengan satu kaki yang dia naikkan ke bangku taman. "Mudah sekali. Jawab saja pertanyaanku."
Chenle menimbang-nimbang. Sebuah pertanyaan untuk lima buku, kelihatannya tidak adil untuk Jisung. Namun jika pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sukit untuk Chenle jawab, mungkin akan setimpal.
"Baiklah, apa yang ingin kau tanyakan?"
"Ini terkait manusia. Kau lihat, walaupun aku sudah hidup ribuan tahun lamanya, aku tetap tidak mengerti tentang manusia." Pria itu mengangkat kakinya yang lain dan menekuk lututnya. Kepalanya dia topang di kedua lututnya dan menatap Chenle begitu lekat.
"Kenapa manusia bisa jatuh cinta? Bagaimana rasanya jatuh cinta itu?"
Chenle terdiam, tapi tak lama kemudian dia tertawa geli. Jisung yang merasa malu ditertawakan melemparkan tatapan kesal pada orang yang menertawainya.
"Aku meminta jawaban, bukan ditertawai."
"Maaf, maaf." Chenle menyeka matanya. "Pertanyaanmu sangat polos untuk seukuran iblis."
Jisung berdecak kesal. "Mau bagaimana? Aku tetap tidak mengerti manusia seberapa pun keras aku berusaha untuk memahami."
Jisung memperhatikan Chenle yang tampak sedang berpikir. Mungkin sedang mencari kata yang tepat untuk menjelaskan agar Jisung bisa memahami penjelasannya.
"Manusia bisa jatuh cinta karena kami diberikan kemampuan untuk menyayangi."
"Huh? Apa hubungannya sayang dengan cinta?"
"Jika kau menyayangi seseorang, kau juga mencintai orang itu."
Jisung mengerutkan dahinya. "Jika aku mencintai seseorang, aku juga menyayangi orang itu?"
Chenle menggeleng. "Belum tentu. Kau bisa mencintai seseorang dan masih bisa melukai orang itu karena kau tidak menyayanginya. Bisa jadi kau hanya menyukai uang orang itu, atau tubuh orang itu, atau hal lain yang dimiliki orang itu." Senyum lelaki itu tiba-tiba saja terulas lebar dan Jisung merasa waktu seolah berhenti saat itu.
"Namun ketika kau menyayangi seseorang, kau akan berusaha untuk tidak menyakitinya. Meskipun kau harus membuat keputusan dimana kau akan berakhir menyakiti orang itu, keputusan itu murni kau buat atas dasar kau ingin dia memiliki yang terbaik."
Bagi Jisung yang belum pernah merasakannya, ini sedikit sulit untuk dipahami. Chenle paham itu. Maka dia biarkan Jisung merenungi penjelasannya.
"Manusia rumit sekali."
Chenle mengendikkan bahunya. "Begitulah."
"Lalu, bagaimana rasanya jatuh cinta?"
"Berbeda-beda. Terkadang rasanya seperti kau melayang setinggi langit. Terkadang seperti kau jatuh ke dalam lubang tanpa dasar. Terkadang seperti terombang-ambing tanpa arah di tengah samudera."
Jisung menerawang ke dua malam sebelumnya. "Lalu puisi itu?"
"Ah, itu... mungkin penulisnya menggambarkan dirinya sebagai apel yang jatuh karena gravitasi. Mungkin saja itulah yang dirasakan penulisnya ketika dia jatuh cinta."
Chenle merasakan tatapan yang dilayangkan Jisung padanya berubah. Dari seorang anak kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang besar menjadi sesuatu yang tidak bisa Chenle gambarkan.
"Apa kau... pernah jatuh cinta?"
Chenle menggeleng. "Belum pernah."
Kerutan di dahi Jisung semakin dalam. "Lalu kau tahu dari mana rasanya jatuh cinta seperti apa?"
"Dari teman-temanku, juga buku-buku yang kubaca. Jadi setidaknya aku memiliki sedikit gambaran tentang bagaimana rasanya jatuh cinta."
"Kau memiliki teman?!" Suara Jisung meninggi.
Chenle mengangguk. "Ya."
"Kulihat kau selalu sendirian, jadi kupikir kau tidak memiliki teman."
Chenle baru saja ingin membalas ketika dia menyadari sesuatu dari ucapan Jisung.
"Kau... apa kau sudah mendatangi kamar rawatku sebelum tiga malam yang lalu?"
Kepala Jisung menjauh dari lututnya dan pria itu berdiri seraya menuding Chenle. "J-jangan salah paham! I-itu bukan berarti aku memperhatikanmu atau peduli padamu! A-aku hanya sering melewati kamar rawatmu, karena itu..." Suaranya mengecil diakhir.
Chenle tahu itu. Namun dia tetap merasa senang untuk suatu alasan.
"Terima kasih."
Tidak, Jisung tidak mengerti mengapa Chenle berterima kasih padanya. Jisung memang hanya senang sekali masuk ke kamar rawat Chenle tanpa alasan yang jelas.
Jisung juga tidak mengerti mengapa dia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Byōyomi [JiChen | ChenJi] ✓
Fanfiction✨A Story by Z✨ Chenle tidak pernah mengira dirinya akan mendapat tamu yang sangat mengejutkan seumur hidupnya. ▶️JiChen / ChenSung / ChenJi ▶️NCT ⚠️BxB [211009] #1 in chenji (out of 2.12k stories)