Episode 14

1K 78 3
                                    

'Ah ya! Sasuke pasti sibuk dengan wanitanya bukan? Dia mungkin saja sedang bersama wanita salju itu. Hinata kamu bodoh... Terlalu bodoh'
Batin Hinata sambil menertawakan dirinya

Sebenarnya siapa yang dia tunggu?

"Kiba kenapa kamu disini hmn?"
Ucap Hinata sambil tersenyum pahit. Mungkin karena batinnya sendiri yang menyakiti hatinya. Harus diakui memang Hinata begitu lemah bahkan sangat rapuh. Matanya berkaca kaca menahan air mata yang akan tumpah nanti

Grep'

Tiba tiba saja Kiba memeluk hinata erat

"Eh? Kiba... "

Hinata bingung dengan tindakan pria itu yang tiba tiba saja memeluknya

"Hinata jangan sembunyikan air matamu... Jangan berpura pura kuat Hinata!" Teriakan Kiba membuat mulut Hinata bungkam.kiba adalah sahabatnya. Kiba tau saat dimana wanita lavender itu sedih dan marah

Ya... Ini yang Hinata inginkan. Seseorang yang mengatakan kepadanya jangan berpura pura...
Hanya saja Hinata terlalu takut untuk menjadi dirinya sendiri. Takut akan orang lain tidak menganggapnya ada dan perlahan melupakannya

Tangisan Hinata pecah. Air mata itu turun dengan deras. Hinata membalas pelukan Kiba dan mencurahkan isi hatinya

Saat ini Hinata yang tengah menangis itu adalah dirinya. Biarkan menit ini saja untuk Hinata menjadi dirinya yang lemah. Mungkin saja Hinata terlalu lama berpura pura

"Kenapa... Kiba kenapa banyaknya orang disekitarku..." Hinata sudah tidak kuat lagi untuk berbicara

Hinata semakin mempererat pelukannya sehingga payung yang dipegang Kiba terjatuh

Tangisan Hinata tiba tiba berhenti saat merasa tangannya ditarik oleh seseorang

Kenapa saat Hinata melupakan pria itu dia malah muncul?

Sasuke memeluk Hinata dan memandang tajam kearah Kiba

Sasuke menarik tangan Hinata ke arah mobil sport miliknya

Menutup pintu mobil itu dengan keras. Hinata tau sekali bahwa pria onyx itu sedang marah tapi kenapa pria itu marah saat Hinata bersama dengan pria lain? Bukankah Sasuke slalu bilang bahwa dirinya tidak akan pernah menyukai Hinata?

Selama perjalanan sasuke hanya diam dan menciptakan suasana tegang disana. Apa mungkin tatapan tajam sasuke tidak membuat semua orang bergetar ketakutan atau bahkan bisa hampir setengah mati
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

Hingga sampai ke mansion milik uchiha itu. Sasuke masih menarik tangannya

"Sasuke kau sudah pulang?Hinata chan bagaimana kencan dengan pria itu?" Ucap Shion ditengah acara Sasuke menarik tangan Hinata

Sementara Sasuke yang mendengar itu semakin geram
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

Bruk!'

Sasuke melempar Hinata kekasur "bagaimana kencannya Hinata? Apa berjalan lancar? Maaf aku datang saat tidak tepat"

Sasuke melepas bajunya dan melepas paksa baju Hinata hingga kancing baju milik Hinata bertebaran dilantai

"Tidak Sasuke! Kencannya tidak berjalan lancar! Apa kamu begitu membenciku!?"

Sasuke semakin marah dan menggigit leher jenjang milik Hinata hingga kebiruan. Hinata hanya menangis disana

"Aku tidak membencimu dan juga tidak mencintaimu" Balasnya dengan tenang

Malam itu suara tangisan Hinata terdengar samar samar dengan disamai derasnya suara rintikan hujan
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

"Ugh" Sinar matahari membangunkan Hinata dari mimpinya

Hinata mulai melihat objek yang dia kenal. Siapa lagi jika bukan pria bermata onyx itu?

Sasuke sudah memakai dasinya dan beranjak pergi

Satu langkah
Dua langkah

Sasuke berhenti dan berbicara tanpa memandang wanita lavender itu "Hinata aku tidak suka anak jadi aku pikir kamu tau apa yang harus kamu lakukan... "

Brak! '

Pintu besar itu tertutup rapat dan diruangan yang besar hanya ada Hinata yang sedang termenung akan nasibnya itu

istri kontrakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang