𝘼𝙠𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙜𝙖𝙝...
𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙠𝙖𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙩𝙖𝙠𝙖𝙣 '𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙨𝙞𝙠𝙪,𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙪
_____________________________________"Angkat tangan kalian atau salah satu dari kalian akan aku tembak!" Teriak perampok amatiran
Zen dan Sora hanya diam tak bergeming ataupun mengangkat tangannya yang ada mereka berdua malah menghelai nafas kasar "hey pak tua!kalo menggunakan senjata itu yang benar" Teriak Sora merasa risih dengan pak tua itu
Sontak semua orang menatap sora ketakutan
"Cih hanya anak kecil" Decak kesal pak tua itu
Dor!'
Entah sejak tahun atau berapa abad seorang anak kecil sudah handal memegang pistol. Ini adalah pencetakan rekor!
"Cara menembak yang benar itu seperti ini" Ucap Zen dengan wajah yang malas
"Zen dari mana kamu dapet pistol itu?" Tanya heran Seira
"Saku paman" Balasnya sambil memberi ke tangan Neji
Neji hanya bisa terdiam berharap semuanya hanya mimpi. Anak iblis batin Neji merasa ketakutan dengan kelakuan bocah uchiha itu
"Tangkap anak itu!" Teriak pria tua yang tengah kesakitan menahan luka peluru karena ulah Zen
_
_
_
_
_
_
_
_Sasuhina
Dengan cepat Sasuke langsung memeluk Hinata merasa bersalah. Kenapa dirinya tidak ada saat Hinata membutuhkannya?
"Mau aku apakan kedua wanita ini?" Hinata masih terdiam ketakutan
"Feng lempar mereka ke sungai"
Sementara Shion dan karin hanya diam tak bersuara ataupun memberontak karena Sasuke mematahkan salah satu organ tubuhnya
Inilah yang terjadi jika Sasuke marah...
"Hinata" Ucap Sasuke mencoba menyadarkan wanitanya itu namun Hinata hanya diam mematung seperti kayu
Memori itu sangat menakutkan untuk Hinata. Jika saja dunia ini adil untuk Hinata...
Sudah satu menit Sasuke menunggu suara yang keluar dari mulut berwarna peach milik Hinata namun tidak ada respon
Lagi lagi Sasuke salah memilih jalan, sangat susah bagi Neji untuk menghilangkan memori itu dari kepala Hinata dan Sasuke malah mengingatkanya tapi sebenarnya ini juga salah Hinata
Hinata beepura pura kuat dan mereka mulai berpikir seperti itu. Sasuke mengangap dengan sifat Hinata yang kuat itu akan dengan mudahnya Hinata melupakan mimpi buruknya namun Sasuke salah. Dia tidak mengenal lebih dalam wanitanya itu
"Hinata... Aku ingin memberimu sesuatu, hari ini hari ulang tahunmu bukan Hinata?" Ucap Sasuke dengan suara yang terdengar sayup sekarang dia tau betul apa yang pernah Hinata alami dan apa yang dia lakukan untuk mencoba lebih kuat
"Feng siapkan mobilnya"
Sasuke memegang pergelangan tangan Hinata yang masih bergetar hebat
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_"Biarkan mereka menangkapku..." Ucap Zen dengan tenang sambil berjalan kearah sekelompok pria berbaju hitam itu
Bukannya khawatir Neji malah berdoa agar tidak bertemu dengannya...
'Anak itu benar benar menyeramkan'batin Neji sambil bergidik ngeriBrak! '
Suara tutup pintu mobil terdengar nyaring ditelinga Zen
"Liontin itu bukanlah hanya milik Hyuga saja?" Tanya pak tua itu sambil mengendarai mobilnya
Zen hanya mengangguk dan 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙚𝙩𝙖𝙞𝙡
"liontin Hyuga dengan kristal murni yang sama dengan satu satunya warna mata milik Hyuga saja. Tidak hanya itu liontin ini mempunyai lambang yang sangat dalam yaitu 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙤𝙙𝙤𝙝 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙋𝙚𝙢𝙞𝙢𝙥𝙞𝙣" Setelah menjelaskannya Zen melanjutkan percakapannya dengan tenang bahkan dia tidak tau bahwa nyawanya diambang kematian...
"Mau?" Lanjut Zen karena pak tua itu melirik kearah liontin Hyuga miliknya
Zen memegang tangan pak tua itu dan memberinya "sebagai gantinya biarkan aku pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
istri kontrakan
RomantizmDemi kesembuhan ibunya Hinata terpaksa mendatangani Surat Kawin kontrak dari seorang Presdir dan menikah muda "kontrak ini akan selesai setelah 3 tahun berlalu dan aku akan mengabulkan semua keinginanmu!" Tapi saat pernikahan palsu itu selesai sang...