Pernahkah kalian berpikir tentang kematian? Pasti. Tapi apakah kalian pernah berpikir bagaimana cara kalian menemui takdir tersebut? Itulah yang kini tengah membuat seorang gadis berperang dengan batinnya sendiri. Dia merasa takut. Bukan takut mati. Tetapi takut meninggalkan orang-orang disekitarnya. Tentu, keluarga dan teman-temannya.
Gadis itu terlihat fokus membaca sebuah novel tebal setebal skripsi anak-anak teknik. Namun sebenarnya pikirannya melanglang buana entah kemana. Hingga suara getaran ponselnya mengembalikannya ke tempat seharusnya. Lalu membaca sebuah pesan di aplikasi berlogo gagang telepon berwarna hijau itu.
Saya tunggu kamu di lobi kampus, sekarang.
Gadis itu mengumpat pelan lalu membereskan buku-buku di depannya lalu segera menemui orang yang mengirimnya pesan.
Dia berlari, karena tau jika si pengirim pesan tak suka jika harus menunggu lama.
"Kenapa lama sekali?" Tanya pria yang mengenakan kemeja navy dengan lengan yang sudah tergulung sampai sikunya dan tengah bersender di samping mobil. Gadis itu hanya bisa mengumpat dalam batinnya tanpa berani mengucapkannya.
"Saya dari perpustakaan yang jaraknya dari sini lumayan jauh" jawab si gadis namun si pria tersebut malah mengabaikannya lalu masuk ke dalam mobil dan diikuti gadis itu.
Pria itu kini tak mengalihkan pandangannya dari gadis di sebelahnya yang tengah memasang safety belt-nya. Namun yang dipandangi tak merasa peka.
"Orchidia" panggil si pria yang membuat gadis itu menoleh. Namun kembali mengalihkan pandangannya. Asal tidak bertatap muka dengan pria sebelahnya. Merasa diabaikan, sang pria menangkup wajahnya yang membuat Orchidia bersirobok dengan mata berwarna biru itu.
Lalu pria itu melumat bibir Orchidia lembut membuat si gadis membelalakkan matanya.
Oh shit. Lagi-lagi Orchidia mengumpat dalam batinnya.
Merasa tak mendapat balasan, si pria merasa gemas dan memaksa bibir itu terbuka. Dan lidah itu berhasil menginvansi lidah lawannya. Tak sampai disitu, kini tangan si pria memasukkan ke dalam dress milik Orchidia untuk menemukan mainan kenyalnya disana. Seperti tersadar, Orchid mendorong dada si pria dan mencoba melepas pagutan mereka.
"Kamu manis" ucap si pria.
"Kamu mesum" balas Orchidia pada pria yang kini mulai menjalankan mobilnya ke arah kawasan apartemen mewah.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonder To Be Loved By You
Romance[HIATUS] Gadis itu terlihat fokus membaca sebuah novel tebal setebal skripsi anak-anak teknik. Namun sebenarnya pikirannya melanglang buana entah kemana. Hingga suara getaran ponselnya mengembalikannya ke tempat seharusnya. Lalu membaca sebuah pesan...