Hari ini Orchid harus bertemu dosen pembimbingnya pukul 7. Ya pukul 7 pagi guys. Orchid yang notabene bukan morning people harus berjuang untuk bisa bangun pagi kali ini. Seperti sekarang, jam baru menunjukkan pukul 06.15 tapi Orchid sudah siap dengan segala keperluan dan materi di kepala untuk modal menemui sang dosen.
Dia segera menuju ke basement untuk mengambil mobilnya. Jangankan sarapan. Orchid hanya membawa sebotol air putih. Mungkin jika di rumah, mamanya akan menyiapkannya tapi hari ini Orchid memilih menginap di apartemennya yang jarang ia tinggali. Apartemennya hanya ditempati ketika ada acara kampus sampai malam ataupun ada keperluan di pagi hari. Karena letak apartemen dan kampusnya yang lumayan dekat jika dibanding jarak kampus ke rumahnya.
Pukul 06.49 Orchid sudah stay di depan fakultasnya. Demi bertemu dosen pembimbingnya kali ini. Ditangannya terdapat draft skripsinya beserta berkas lainnya. Lalu terdengar ponselnya berdering tanda seseorang menelponnya. Awalnya Orchid terkejut melihat nama yang tertera disana.
"Ya halo?" Ucap Orchid sedikit gugup. Kenapa hanya menerima telepon dari orang ini harus gugup? Sedangakan sebentar lagi ia akan menemui salah satu dosen killer pun Orchid merasa baik-baik saja dan tak sekalipun merasa gugup. Entahlah. Batin Orchid.
"Halo Orchid. Apa hari ini saya bisa bertemu kamu?" Tanya Javaka. Sebelum menjawabnya Orchid terus memperhatikan jam tangannya. Sudah hampir jam tujuh tepat.
"Eh maaf. Bisa nanti saja bicaranya. Saya harus ketemu dosen jam tujuh tepat. Bye" jelas Orchid singkat lalu memutus sambungannya membuat Javaka terkejut.
Diseberang sana Javaka hanya geleng-geleng dengan senyum anehnya. Ada sesuatu hal yang membuat Javaka ingin mengenal gadis itu lebih jauh lagi.
***
Orchidia kini tengah berhadapa dengan seorang profesor yang rambutnya mulai memutih itu.
"Masih banyak yang harus diperbaiki di pembahasan yang kamu buat. Perbanyak kalimatmu sendiri lalu dukungan pustaka tidak perlu banyak-banyak namun kuat" ucap sang dosen menjelaskan sambil memberikan coretan-coretan di draft skripsi Orchid. Si empunya hanya mengangguk paham.
Selama kurang lebih 1 jam Orchid melakukan bimbingan dengan hasil lebih banyak coretan terutama di bab hasil dan pembahasannya. Dengan lesu Orchid keluar dari sana dan sejenak duduk di depan fakultasnya yang tak terlalu ramai karena di masa pandemi semua perkuliahan di alihkan dengan sistem daring. Hanya ada segelintir mahasiswa akhir yang mengejar untuk sidang akhir tahun ini. Seperti juga Orchid dan Tasya.
Namun Orchid tak menemukan batang hidung Tasya yang katanya hari ini juga harus melakukan bimbingan secara langsung. Merasa moodnya tak begitu baik, Orchid memutuskan ke kantin untuk mengisi perutnya karena dia tak sempat sarapan tadi pagi. Masih cukup sepi disana. Orchid memilih meja di ujung lalu memesan ayam geprek pedas level 4 dan es susu murni.
Sambil menunggu pesanannya datang, dia mengeluarkan macbook dan draft skripsi yang sebenarnya Orchid sendiri malas membukanya karena banyak coretan disana. Tapi mau tak mau dia harus segera merevisinya. Namun tiba-tiba teringat sesuatu. Orchid mengambil ponselnya lalu mengirim pesan pada orang yang tadi pagi menelponnya.
Sorry tadi saya buru-buru. Jadi ketemu? Saya sudah selesai.
Tak lama kemudian datanglah balasan.
Kamu dimana biar saya jemput. Balas Java
Orchid sempat bingung karena dia sendiri membawa mobilnya. Akhirnya sebuah ide terlintas.
Jemput saya di kawasan Rose Resident. Balas Orchid.
Bukannya kamu di kampus?. Tanya Java
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonder To Be Loved By You
Romance[HIATUS] Gadis itu terlihat fokus membaca sebuah novel tebal setebal skripsi anak-anak teknik. Namun sebenarnya pikirannya melanglang buana entah kemana. Hingga suara getaran ponselnya mengembalikannya ke tempat seharusnya. Lalu membaca sebuah pesan...