- ending fairy -
"Maaf bila saya lancang, Raja. Tapi, bukankah keputusan ini kurang tepat? Putra mahkota bisa saja dalam bahaya nantinya, apalagi anda tahu kalau kematian ratu—"
"Penasehat Kim. Keputusan itu bukan aku ambil tanpa berpikir. Tentu saja aku tau apa saja akibatnya jika dia pergi ke dunia manusia. Terlebih lagi, anakku itu terlalu polos. Jadi, aku akan mengutus temannya untuk mengawasi putra mahkota," ucap Joo Won.
"Zhong Chenle?" Joo Won mengangguk.
"Tepat sekali. Panggil dia, lalu utus Chenle pergi ke dunia manusia. Tugasnya adalah membantu Jiji dalam setiap masalah, apapun itu." Doyoung mengangguk patuh, dia pun membungkukkan badannya sebelum beranjak pergi dari aula kerajaan.
Joo Won menghela napasnya seraya menahan sakit yang menyerang hatinya. Ini tentang mendiang sang istri, dia menyesal karena kala itu dia tidak bisa membela wanita yang sangat ia cintai.
Andai saja waktu bisa diputar, maka Joo Won ingin mengubah alur itu. Ia menyeka air mata di ujung matanya, itu hanyalah masa lalu. Dan, ia hanya berharap kalau Jisung tidak mengalami hal yang sama seperti dirinya.
Jatuh cinta pada manusia.
Lalu, berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan.
Selama 19 tahun ini, Jiji tidak mengetahui sebuah kisah kelam sebelum ia dilahirkan. Sebuah kisah pedih yang mengharuskan istrinya merenggang nyawa. Joo Won terlalu bodoh saat itu, dia tidak bisa melakukan apapun dan terlalu tunduk pada aturan leluhur.
"Peri tidak memiliki kaitan sama sekali dengan dunia luar. Jikalau hal tersebut terjadi, maka salah satu harus dihukum ke gelanggang petir."
"Adapun jalur lain, yaitu pencopotan gelar dan pengambilan paksa kekuatan. Barang siapa yang terjebak, maka harus bertanggung jawab."
Harusnya Joo Won memilih pilihan kedua, agar istrinya bisa selamat. Tapi, sialnya dia tidak berkata apapun saat itu terjadi. Hingga berakhirlah wanita itu yang harus menahan sambaran petir-petir di gelanggang, hingga ... tiada.
"Ini semua salahku. Aku berjanji, tidak akan ada lagi Joo Won kedua," gumamnya.
- ending fairy -
"Tidak bisa, Sung! Aku harus ke sekolah, kau tidak boleh ikut denganku." Jeje mulai jengah dengan tingkah Jiji yang merengek untuk ikut bersamanya dari tadi.
"Gak mau! Jiji mau ikut!"
"Tidak bisa! Kau bukan murid di sekolahku, yang ada kau diusir dari sana!" Jiji bersidekap dada sambil memalingkan wajahnya dari Jeje—ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Fairy | Park Jisung✓
FanfictionTentang Jiji, si peri bodoh-polos yang masuk dalam kehidupan Jeje secara tak sengaja. Slow Update #1 in sweet boy 19 March 2021 #7 in peri 23 May 2021 #9 in fandom 31 May 2021 #4 in fandom 1 June 2021 #9 in nctff 9 June 2021 #2 in truefanfiction 2...