0.2 : Jiji and Jeje

1.3K 255 148
                                    

- ending fairy -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ending fairy -

"Jun, ayo cepat! Aku bisa dimarahi ibuku kalau kau lama begini!" gerutu Yera.

Ini sudah jam pulang, dan ulangan yang tadi pun berjalan lancar-seperti biasanya. Renjun segera menghampiri gadis itu, keduanya memang sangat akrab bahkan mereka itu tetanggaan. Pemuda tersebut pun menyalakan motornya.

"Kita duluan ya? Sampai jumpa kalian!" Yera melambaikan tangannya pada Jeje dan Sunji sebelum motor Renjun keluar dari kawasan sekolah. Kini hanya sisa mereka berdua.

"Bang Jaehyun belum datang? Aku—"

Kring!

Sunji segera mengangkat telepon itu kala ponselnya berdering nyaring. "Halo?"

"..."

"Ah, oke. Aku segera ke sana."

"Je, aku duluan ya? Orang tuaku ada urusan penting dan menyuruhku untuk pulang sekarang. Tidak apa-apa, kan?" Jeje menghela napasnya pelan lalu menggeleng kecil.

"Pulang sana. Aku bisa pulang sendiri, sampai jumpa!"

Setelah memastikan Sunji sudah pergi dari hadapannya, kini Jeje memijat pelipisnya pelan. Ia melirik jam tangannya, waktu terus saja berjalan tapi Jaehyun belum datang untuk menjemput dirinya.

"Aku bersumpah, setelah sampai di rumah nanti kupastikan lightstick TWINS kesayanganmu akan lenyap," gerutu Jeje sambil berdecak sebal.

Lightstick TWINS, benda paling berharga milik Jung Jaehyun. Siapapun tidak boleh menyentuhnya sama sekali, itu teramat berharga. Jaehyun benar-benar bisa menangis kencang jika terjadi sesuatu pada benda itu.

Well, Jaehyun itu fanboy dari salah satu girlband terkenal di Korea, TWINS. Biasnya itu Im Dahyun.

Sudah 30 menit dia menunggu, tapi kedatangan sang kakak belum ada tanda-tanda sama sekali. Jeje pun mendengus dan segera pergi dari sekolah. Sekali lagi, dia harus berjalan kaki dari sekolah ke rumahnya. Jarak antara rumah dan juga sekolah bisa terbilang cukup jauh, belum lagi matahari saat ini sangat terik.

"Kak Jaehyun sialan."

"Bodo amat dengan lightstickmu! Kupastikan kau akan menangis tujuh hari tujuh malam!"

"Tidak akan kumaafkan sama sekali." Jeje kini mengusap peluh yang sudah bercucuran. Ia berhenti sejenak di tepi jalan dan meminum air dari botol minumnya. Gadis itu kini menarik napasnya perlahan dan melirik ke sekitaran.

Ending Fairy | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang