Tentang Jiji, si peri bodoh-polos yang masuk dalam kehidupan Jeje secara tak sengaja.
Slow Update
#1 in sweet boy 19 March 2021
#7 in peri 23 May 2021
#9 in fandom 31 May 2021
#4 in fandom 1 June 2021
#9 in nctff 9 June 2021
#2 in truefanfiction 2...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- ending fairy -
"Terima kasih sudah mengantarnya pulang. Aku minta maaf jika sudah merepotkan dirimu, Jen," ucap Jaehyun pada Jeno.
"Tidak kok, Kak. Lagipula ini sudah tugasku untuk merawat Jeje. Kalau begitu, aku pamit dulu ya." Jaehyun mengangguk, kini pemuda tersebut sudah melenggang pergi dari rumahnya.
Jaehyun menoleh ke arah sang Adik yang baru saja keluar dari rumah sakit. Saat dia mendapatkan kabar dari Jeno tentang kondisi Jeje, ia benar-benar panik bukan main. Apalagi saat itu dia sedang rapat penting dengan beberapa orang. Jaehyun mendekat, dia menepuk pelan pundak Jeje.
"Kau melamunkan apa?" Jeje sedikit tersentak kaget.
"T-tidak. Aku—"
"Jangan berbohong, jelas-jelas kau sedang melamun tadi. Apa yang kau pikirkan?" tukas Jaehyun sambil menatap lembut ke arah Adiknya. Jeje diam, dia menunduk dan memainkan jemarinya di sana.
"Tidak mau cerita?"
"Aku bertemu dengan seseorang. Dia orang asing, tapi kenapa aku merasa mengenalinya? Padahal aku baru bertemu dia dua kali," ungkap Jeje yang masih menunduk di sofa. Kerutan halus di sekitar dahi Jaehyun pun terlihat.
"Siapa? Bagaimana kalian bisa bertemu?" Jeje mengembuskan napasnya. Dia pun bersender ke sofa.
"Di festival lampion, tapi kurasa Kakak tidak mengenalnya jika aku kasih tau siapa namanya," jawab Jeje dengan nada lemah. Wajah gadis itu masih sedikit pucat, dan matanya sedikit sayu.
"Katakan saja, mana tau aku mengenalnya." Jeje mengedipkan matanya berkali-kali.
"Park Jisung. Emangnya Kakak kenal dia?" Detik itu juga, Jaehyun tercenung. Bagaimana bisa dia melupakan sosok pemuda itu? Jaehyun masih ingat bagaimana Jeje menangis karena Jiji meninggalkan dirinya seorang diri.
"Kau tidak mengenalnya?" Jeje menggeleng.
"Kakak kenal?"
"T-tidak," jawab Jaehyun.
Sebenarnya, Jaehyun sedikit kurang mengerti dengan sang Adik. Sejak hari di mana Jiji meninggalkan dirinya, semua sikap Jeje berubah drastis. Adiknya bahkan tidak mengenal siapa itu Jiji ataupun Jisung setelahnya. Jaehyun sendiri tidak tahu ke mana perginya pemuda itu setelah ditemui oleh Jeje.
Karena merasa ada yang aneh, maka Jaehyun meminta semua teman-teman Jeje agar tidak mengatakan hal yang berkaitan dengan Jiji.
