*WARNING RED ZONE.
Zona 18 tahun ke atas.
Mohon bijak membaca.Mohon tidak meniru perbuatan, kata-kata tidak terpuji atau ujaran kebencian di dalamnya.*
***
Gadis dengan tinggi seratus tujuhpuluh senti itu, baru pulang dari pemotretan sebuah majalah pria dewasa.
Itu adalah pekerjaan sampingan dimana identitasnya dirahasiakan. Dia selalu memilih difoto secara candid dan memakai topeng yang menutupi bagian mata dan hidungnya.
Sepulang dari studio, dia masih menghabiskan waktu untuk minum di bar dan merokok bersama temannya, Puri dan Dania.
"Dari mana saja kamu, Maura?"
Sial. Jam 1 dini hari dan Papanya masih menunggu di dapur.
Padahal dia sudah mengendap-endap masuk rumah melalui pintu belakang.
Papa menghampiri dan dia sudah siap seandainya Papa menghajarnya. Seperti dulu saat dia kelas 1 SMA. Dia pernah menjadi pemakai narkoba meski tidak sampai kecanduan.
Waktu itu Papa sempat memukul dan menamparnya berulang kali. Papa pikir itu akan membuatnya jera. Tapi lelaki itu salah. Akhirnya Papa mengirimnya sekolah ke Amerika, karena tidak sanggup mendidiknya di tanah air.
Maura, dia menghabiskan dua tahun studinya di sekolah setaraf SMA di Chicago. Di tahun ketiga Papa malah menjemputnya pulang kembali ke tanah air. Karena Mama sakit. Papa butuh Maura sebatas untuk mengantar dan menemani Mamanya ke rumah sakit.
Yang gadis itu tahu, sejatinya Papa tidak pernah peduli pada dirinya. Papa hanya membanjirinya dengan materi, memasukkan dia ke sekolah mahal dan membelikannya hunian apartemen mewah untuk tinggal.
Sebelum Mama sakit kanker leher rahim, Mama rajin menengok Maura setiap tiga bulan sekali. Itu pun dia harus kucing-kucingan karena tidak ingin kedua orangtuanya tahu dia sudah tinggal bersama di apartement dengan lelaki bernama Mark.
Mark adalah Bos agensi foto model yang waktu itu mencari bibit baru dan melakukan audisi di sekolah Maura. Wajah Maura yang cantik dan khas Timur, membuat duda anak satu itu terpikat.
Meski Mark lebih tua sepuluh tahun darinya, Maura tidak peduli. Dia sudah lama haus kasih sayang seorang Ayah, yang tidak pernah dia rasakan. Dia bahkan tahu rahasia Papanya. Sebelum menikah dengan Mama, Papa pernah berselingkuh.
Berkali-kali Mama mengajukan gugatan cerai. Namun Papa tidak bersedia. Papa selalu berhasil mediasi dan meyakinkan Mama kalau ia akan berubah. Tapi siapa yang akan percaya. Papa hanya bertahan karena tahu Kakek akan mewariskan perusahaan ke Mama. Kalau keduanya bercerai, tentu Papa akan jatuh miskin.
Ingatan Maura begitu lekat dengan perangai buruk Papa. Semua lelaki itu tidak setia, kecuali Mark. Mark bercerai dari istrinya karena istri Mark selingkuh dengan sahabatnya. Hanya Mark yang baik kepadanya.
Meskipun ia duda, tapi Mark mampu memberikannya kasih sayang. Meskipun itu harus dibayar dengan tubuhnya. Kini mereka mesti berjauhan terpisah dua benua, karena Papa sepertinya mulai curiga dengan Mark.
"Kamu bau alkohol. Kamu minum-minum lagi?"
Yoga mendekati putrinya dan mencium aroma Vodka.
"Aku kan fotokopi Papa. Apa yang Papa lakukan di masa lalu, akan aku lakukan juga."
Lelaki bernama Yoga itu bersiap menampar wajah putrinya.
"Kenapa Pa? Tampar aku aja Pa. Seperti yang dulu sering Papa lakukan ke Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER OF LOVE (Tamat di KBM dan Karyakarsa)
RomantikBercerita tentang seorang gadis yang kerap dicemooh teman dan lingkungan, karena penampilan fisiknya tidak sesuai namanya. Rumah dan keluarga yang penuh cinta, selalu membuatnya yakin bahwa Cinta sejati itu ada dan akan ada lelaki yang kelak bisa m...