ENAM BELAS

4.6K 599 80
                                    

Lelaki berambut ikal berkacamata itu berulang kali memijat pangkal hidungnya.

Kepalanya pusing.

Perusahaannya sedang lesu. Ditambah lagi bisnisnya di dunia kosmetik, mengalami goncangan ketika rival bisnisnya mulai menggurita.

Dua tahun belakangan ini ia memang bertahan di market konsumen perempuan usia dua puluh lima tahun ke atas. Utamanya adalah karyawati dan juga artis-artis yang sering beredar di layar kaca.

Tapi kali ini perusahaan sebelah dengan label "Pink Blossom" mulai menjelajah pasar Ibu-ibu muda dan juga remaja.

Telepon di ruang kerjanya berbunyi.

"Selamat siang Pak Yoga. Mohon izin, Pak Melvin dari divisi marketing hendak bertemu."

Suara Vita, sekertaris Yoga, menyadarkan lelaki itu dari sakit kepalanya yang berkepanjangan.

"Ya Vit, persilahkan Melvin masuk."

"Baik Pak, terima kasih."

Tidak lama, lelaki yang tiga tahun lebih muda dari Yoga masuk dan menyampaikan berita yang mengejutkan.

Melvin membawa setumpuk berita dari medsos, juga berita wawancara dengan beberapa majalah, radio dan televisi tentang promosi yang gencar dilakukan bahkan oleh CEO perusahaan "Pink Blossom".

Matanya tidak lepas dari nama yang terpampang di kertas-kertas di atas mejanya.

"Ibu Tatiana Rosiana, CEO dari perusahaan Pink Blossom. Produk mereka kini banyak diburu anak muda khususnya remaja. Produk lip balm dan face powder laris di pasaran. Sedangkan produk pembersih wajah serta lulur tradisional diminati oleh ibu rumah tangga. Mereka juga gencar melakukan promo melalui testimoni dan penjualan online. Untuk setiap pembelian produk di atas tiga ratus ribu rupiah, customer akan mendapat cash back lima puluh ribu rupiah yang dapat ditukar produk lain."

Konsentrasi Yoga seketika buyar mendengar nama itu.

"Siapa CEO sebelumnya dari Pink Blossom?"

Melvin mencari kembali datanya.

"Satu tahun lalu masih dipegang oleh perusahaan Rajatama Prima. Setelah itu sahamnya dibeli oleh Arion Pratamabumi."

Yoga mengepal kuat.

Terjawab sudah.

Arion Pratamabumi adalah ayah dari Ana. Yang ia tahu, Arion telah wafat setahun lalu karena serangan jantung. Ia menyusul mendiang Ibu Ana yang telah wafat lebih dulu karena kecelakaan di ruas jalan tol beberapa tahun silam.

Arion adalah pemain lama di dunia bisnis utamanya memang memegang perusahaan minyak wangi mewah untuk pria dan wanita.

Kini Ana yang datang menggantikan mendiang Ayahnya dan mencoba mengusik perusahaannya. Apa sebenarnya rencana wanita itu. Apa dia berniat menghancurkan perusahaan milikku. Yoga mendesah dalam hati.

Dulu.. Mungkin Yoga pernah mencintai perempuan muda itu. Tapi setelah sahabatnya Faisal menasihatinya untuk kembali ke istrinya Maya, ia berusaha menjauhi Ana. Mungkin masih ada rasa tersimpan meski itu sedikit. Tapi selalu berusaha ia tepis. Apalagi sekarang Maya sedang sakit. Ia yang memilih untuk meninggalkan Ana dan melupakannya.

Tapi ada hal yang belum bisa ia tinggalkan. Itu adalah mimpi buruk yang kerap menganggunya setiap malam. Membuatnya sulit tidur sehingga kantung matanya yang menghitam, tampak keesokan harinya. Hal itu mulai terjadi ketika Ana mengatakan gadis itu hamil anaknya. Sedangkan Satria sahabatnya, sempat mengatakan kalau Ana keguguran tidak berapa lama setelah ia memutuskan hubungan mereka.

FLOWER OF LOVE (Tamat di KBM dan Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang