EMPAT

6K 763 101
                                    

Nayla melambai dari balik jendela. Sakha berbaik hati mengantarkan sampai ke depan rumahnya. Sebenarnya sejak di rumah makan tadi, Flo sudah mengkode meminta tolong pada Sakha.

Tadinya Sakha menolak. Itu karena mereka tidak searah pulang. Artinya setelah mengantar Nayla, Sakha harus balik arah dan lebih lama lagi menyetir di jalan. Ia sebenarnya lelah. Tapi akhirnya Sakha mengalah.

Apalagi ketika Flo mengeluarkan kartu As, saat mereka berdiri berjajar mencuci tangan di depan wastafel resto.

"Please Kak, Kakak baik deh. Ingat Kak, ini bulan ketiga. Sebentar lagi aku pastikan, penderitaan Kakak akan berakhir bersama aku."

Apa coba maksudnya. Apa ini sinyal dari Flo, ingin minta putus. Ada gitu ya, pacar pengen minta putus, tapi wajahnya masih ceria dan berbunga-bunga. Salahkan Orangtuanya kenapa memberi nama Flowerina Cinta Amanda.

Flo balas melambai ke arah Nayla dan membuka kaca mobil.

Heboh amat dadahnya. Sakha mendengus kesal dan memutar balik arah mobil. Menuju perjalanan pulang. Sebelum keluar gerbang perumahan, Sakha menepikan mobil.

"Love, pindah duduk depan bisa?"

Sakha melirik ke belakang dan wajahnya pura-pura mengiba.

"Iish.. Bisa nggak sih, nggak manggil kayak gitu. Geli tahu Kak."

Sakha tertawa.

"Geli tapi senang kan? Kan aku memang sengaja biar kamu baper. Udah baper apa belum?"

"Nggak bakal lah. Permisi Kak!!!"

Laki-laki itu terkejut sekaligus menahan napas, melihat Flo menerobos dari belakang.

"Astaga... Pindah duduknya nggak mesti kayak gini juga kali."

Sakha memegang dadanya yang masih syok. Flo sengaja melompat dari belakang untuk duduk ke jok depan.

Dan... Alhasil Flo nyangkut sodara-sodara.

"Bentar Sayang... Aku mundurin jok dulu."

Sayang sayang sipatokaan. Sebenarnya arti lirik lagu Si Patokaan dari Sulawesi Utara ini bagus sekali. Flo masih ingat sewaktu SD, dia mendapat undian menyanyi lagu daerah dan dapat judul lagu ini.

Kalau saja bukan Sakha yang mengatakan 'Sayang'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau saja bukan Sakha yang mengatakan 'Sayang'. Kayak berasa mau mual gitu, Flo mendengarnya.

Sakha mendorong kembali Flo ke belakang. Aduh.. Gimana nih... Flo pun dengan susah payah bisa keluar dari himpitan dua jok depan dan nyaris terjungkal ke kursi belakang.

"Haahaaaa... "

Sakha puas tertawa setelah berhasil memundurkan jok.

"Makanya kalau mager keluar, kasih aba-aba dulu. Jadi kan nggak bakal nyangkut kayak barusan."

FLOWER OF LOVE (Tamat di KBM dan Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang