Epilog

5.6K 1.3K 173
                                    

"Apa yang terjadi, kenapa ia bisa melukai mu"

Jaehyuk dengan wajah pucatnya hanya diam saat di tanya oleh polisi tentang luka tusukan di perutnya.

Jaehyuk menggeleng lemah dengan mata kosongnya.

"Aku tidak ingat" ucapnya singkat.

Melihat kondisi anaknya yang tidak baik baik saja membuat ibu jaehyuk merasa kesal kepada polisi.

"Boleh bapak keluar, anak saya butuh istirahat" ucap ibu jaehyuk pelan lalu mengiring dua polisi itu keluar ruangan.

Jaehyuk menatap sekeliling, di tanganya terpasang sebuah infus, perutnya masih terasa ngilu, ia bertanya tanya kemana semua orang, ia baru bangun dari komanya seharusnya seluruh temannya berada disini.

Jaehyuk makin di buat bingung oleh dua polisi tadi, apa maksudnya tentang menusuk apa mereka mengetahui dimensi lain itu.

Ibu jaehyuk datang, ia tersenyum bahagia menatap anaknya.

"Ibu pikir jaehyuk bakalan ga bangun bangun lagi" ucap ibu meletakkan tangannya ke pipi jaehyuk.

Jaehyuk tersenyum, ia sangat merindukan ibunya itu, akhirnya ia bisa melihat wajah sang ibu dan sang ibu akhirnya bisa mengingat dirinya lagi.

"Tuhan bilang jaehyuk masih punya ibu yang harus jaehyuk sayangi, jadi jaehyuk harus kembali" jaehyuk tak dapat membendung air matanya lagi ia menangis dan memeluk ibu penuh rindu.

"Jae rindu ibu"




















Jaehyuk kesal benar benar kesal, sudah dua hari ia bangun dari tidur panjangnya namun teman seperjuangannya tak kunjung datang menjenguk.

Dan yang lebih menyebalkanya dua orang polisi selalu datang dan bertanya tentang kronologi saat ia di tusuk.

"Kenapa bisa? Dokter bilang kamu tidak amnesia, tolong lah jujur agar dapat mempermudah penyelidikan"

Sebenarnya jaehyuk ingat, ia ingat betul saat pisau itu menancap perutnya, hyunsuk menusuknya dengan pisau dapur di salah satu ruangan di apartemen mereka. Tapi itu di dimensi lain.

Tapi akan kah polisi percaya semua itu, jaehyuk tidak yakin, jadi ia selalu menjawab

"Maaf tapi aku tidak ingat!"

Dua polisi itu menarik nafas gusar, lalu polisi yang lebih pendek menatap jaehyuk lekat.

"Apa yang terjadi saat Ha Yoonbin menusuk mu dengan pisau?"

Mata jaehyuk langsung membulat mendengar nama yoonbin.

Polisi itu tersenyum saat melihat reaksi terkejut jaehyuk.

"Apa apaan, yoonbin gak pernah nusuk gue!" jaehyuk muak, ia bangkit dari kasurnya dan memilih keluar dengan langkah yang pelan, jika berjalan kencang saja bekas jahitan pada perutnya akan robek.

"Bapak bisa kasih waktu privasi buat aku!"
Jaehyuk menatap tajam dua polisi itu saat ia selalu mengikuti dirinya.














Jaehyuk lebih memilih duduk di taman rumah sakit, banyak orang disana, mulai dari pasien sampai pengunjung rumah sakit. ia menatap langit yang amat cerah siang ini, langit biru itu benar banar membuat hatinya lebih tenang.

Ia masih tidak mengerti tentang semua ini, kemana teman temanya, apa maksud polisi tadi bahwa yoonbin lah yang menusuk dirinya.

Jaehyuk membuka ponselnya dan mencari aplikasi chat, jaehyuk membuka grup chet yang sengaja mereka buat untuk saling memberi tahu kabar.

[2] Be trapped [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang