Begitu selesai menikmati acara makannya, Alvaro kembali ke teras sementara Aletta masih membantu Mamanya beres-beres meja makan.
"Temen kamu itu sopan banget lo Al," puji Rinni atas sikap Alvaro.
"Masa, cengar-cengir gitu sopan?" gerutunya.
"Dia temen kamu sekelas?" mamanya balik bertanya.
"He'em Ma, temen sebangku malah."
"Loh temen sebangku kamu cowok?"
"Iya Ma, mau gimana lagi, Aletta di kelas itu cuma anak pindahan, trus yang kosong cuma sebelah dia, masa iya Aletta mau protes. Orang Bu Nadia yang nempatin Aletta duduk sama dia," terangnya.
"Ganteng ya." Rinni menyenggol siku putrinya yang sedang sibuk mencuci Piring di wastafel itu.
"Apasih Ma, kayanya B aja deh," ucap Aletta mengernyitkan dahinya.
"Wajahnya agak kebule-bulean ya." imbuhnya lagi.
"Aduh mama, denger ya, biar dia ganteng, tapi bukan tipe Aletta, tipe Aletta tuh yang pebasket, huuh cool mereka, apalagi pas lagi shoot ke ring, damage kan main Ma, nah dia itu, nggak termasuk." Aletta memperjelas tipe cowok idamannya di depan mamanya.
"Jangan salah Aletta, pesepak bola juga ada versinya, kalau lagi overhead kick juga pasti bikin kamu guling-guling, lagian hati-hati saja kamu, beda antara benci dan cinta itu tipis banget lo," goda Rinni.
"Kok jadi Mama yang ngebet sih. Kan mama sama papa yang bilang, kalau Aletta katanya nggak boleh pacaran dulu " keluh Aletta.
"Hmm iya sih, tapi kalau cowoknya kaya dia, ya bisalah dibicarain baik-baik," sambut mamanya cuek. Membuat Aletta geleng-geleng kepala.
"Baru kali ini nemuin orang tua, macem mama, biasanya sih orang tua kalau anak ceweknya pulang dianter cowok pasti dicecar dulu, lha ini?!"
"Kamu temenin Alvaro ngobrol dulu, kasian dia sendirian di depan, piringnya biar Mama saja yang cuci." lanjutnya kemudian.
"Tapi Ma."
"Sudah, Sana." Aletta hanya menuruti kemauan Mamanya, yang mengusirnya secara aesthetic dari wilayah kekuasannya.
Langkah Aletta terhenti di depan pintu, ia sedikit terkejut melihat Alvaro begitu akrab dengan Papanya. Itu bukan pemandangan yang biasa. Rinni yang menyusul di belakang Aletta juga ikutan heran, biasanya kalau Aletta kedatangan temen cowok pasti Papanya akan uring-uringan. Karena beliau mewanti-wanti agar jangan terlalu banyak bergaul dengan lawan jenis. Tapi kali ini malah Papa ngobrol akrab sama Alvaro.
Terakhir saat Aletta ketahuan diantar pulang sama Ronal saja, tanpa mengucap apa-apa, Papanya langsung menarik Aletta masuk kedalam rumah, dan meminta Ronal untuk segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSSONERI 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲 』
Teen Fiction:: Judul Awal 'STILL FORZA AL' :: [WINNER #WWC2020] Alvaro Inzhagi adalah kapten tim sepak bola dari SMA Bina Merdeka, terkenal gigih di lapangan, bermental baja dan juga cuek. Suatu hari ketenangannya terganggu, saat siswi baru bernama Aletta Shar...