⚽ RS 2. Di hukum bersama ❤

1K 154 24
                                    

    "Kenapa buku paketnya bisa robek?! Ini inventaris sekolah, kalian sadar nggak? Apa yang kalian berdua lakukan itu sangat merugikan perpustakaan sekolah!" Pak Tomi begitu marah saat melihat salah satu buku paket Bahasa Indonesianya robek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Kenapa buku paketnya bisa robek?! Ini inventaris sekolah, kalian sadar nggak? Apa yang kalian berdua lakukan itu sangat merugikan perpustakaan sekolah!" Pak Tomi begitu marah saat melihat salah satu buku paket Bahasa Indonesianya robek.

    "Buku ini seharusnya masih dipakai sampai sepuluh generasi berikutnya!!!" lanjutnya kesal, sementara Aletta dan Alvaro sebagai tersangka utamanya terdiam menatap buku yang robek di depannya.

    Beberapa menit sebelumnya

    "Al agak siniin dong bukunya, gue nggak bisa lihat yang lembar sebelah sana," ucap Aletta sedikit menarik buku yang tertahan siku Alvaro.

    "Penglihatan gue buruk, gue juga nggak bisa baca yang lembar depan lo," ucap Alvaro beralasan dan menarik kembali buku tersebut.

    Mereka sedang menyalin rangkuman materi pelajaran Bahasa Indonesia, Pak Tomi memberikan tugas tersebut dari buku paket, namun karena Aletta anak baru, dan beliau belum mengetahuinya jadilah Aletta tidak kebagian buku, ia terpaksa harus bergandengan mengerjakan menggunakan buku nya Alvaro.

    "Lo menangan sendiri Al! Gue belum selesai nulisnya udah lo balik gitu aja lembarnya," protes Alvaro kesal. Ia berdecak menatap Aletta yang tampak serius mencatat di bukunya, bulu mata lentik Aletta tampak bergerak-gerak lucu saat pupil cewek itu menyapu baris demi baris materi di buku nya.

    "Shits! Kenapa gue jadi mikir bulu mata lentik, lucu?! Yang bener aja!" batin Al sambil menarik buku paket itu.

    "Lo bisa lihat catatan gue aja! Tulisan gue bagus kok, terbaca pasti sama lo!" perintah Aletta masih berusaha mengekang buku tersebut.

    "Gue nggak mau nyontek lo, pasti lo nulisnya bertele-tele." Alvaro mempertahan kan lembar buku itu agar tidak bisa di balik oleh Aletta.

    "Daripada lo cuma nulis sub-sub judulnya doang, merangkum sih merangkum, tapi nggak gitu juga kali, udah gitu nulisnya lamaa banget!" Aletta mendengus kesal masih berusaha membalik lembar materi di depannya.

    "Lo nulis apa bikin paraf sih cepet amat?!" omel Alvaro.

    "Lo tuh! Yang nulis apa membatik?! Lama amat." Aletta membalik keadaan.

    Dan KREKKKK!!! buku tersebut robek.

    Dan beginilah keadaan mereka sekarang, dihukum berdua oleh Pak Tomi.

"Maaf Pak, kita memang salah," ucap Aletta menyesal. Dia menoel-noel lengan Alvaro agar ikut meminta maaf. Tapi cowok itu malah kelihatan menautkan alisnya.

    "Tunggu! Tadi Pak Tomi bilang buku ini seharusnya bisa dipakai sampai sepuluh generasi berikutnya?! Itu bagaimana ceritanya?! Kan nantinya tiap tahun ajaran baru, eh bukan tiap lima taun sekali ada pemilihan presiden, anggota kabinet jadi baru, otomatis menteri pendidikan juga akan diganti, dan pasti bikin kebijakan baru, pasti ada amandemen kurikulum dari menteri pendidikan, jadi materi mereka pasti beda lagi dari jaman kita sekarang," sanggah Alvaro.

ROSSONERI 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang