⚽ RS 4. Diantara Dua Kapten ❤

860 127 17
                                    

Aletta sedang menunggu Alvaro yang masih antri, untuk melakukan pembayaran buku mereka, di depan meja kasir, sedangkan dirinya menunggu sendirian di bagian depan Gramedia, sambil mengamati kesibukan pengunjung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aletta sedang menunggu Alvaro yang masih antri, untuk melakukan pembayaran buku mereka, di depan meja kasir, sedangkan dirinya menunggu sendirian di bagian depan Gramedia, sambil mengamati kesibukan pengunjung. Sesekali matanya melirik kedalam toko, mengecek antrian Alvaro, kurang beberapa orang lagi. Ia mengeluarkan ponsel nya untuk memeriksa jam. Sudah lama juga ia belanja buku tadi, tidak terasa sudah hampir maghrib.


"Aletta?!" sapaan itu berasal dari suara seseorang yang gadis itu kenal. Ronal, Kapten Capolista FC dari SMA Persada, sekolahnya yang dulu, sosok yang ia sebut-sebut bersama Alvaro sebelumnya.

"E-h Ro-Ronal lo kesini juga?" Aletta tergagap membalas sapaan Ronal, sesekali matanya melirik resah kearah Alvaro, dia tidak ingin lelaki itu menguatkan argumennya jika dia adalah mata-mata dari Capolista FC.

"Kok beberapa hari ini, gue nggak ketemu sama lo di sekolah?" tanya Ronal, cowok berkulit tan dengan postur tinggi menjulang itu.

"Lo nggak masuk? Sakit?" imbuhnya lagi seraya tanpa permisi menyentuh kening Aletta, mengira jika cewek di depannya itu sedang sakit.

"S... Sorry Ron, gue nggak lagi sakit kok," ucap Aletta tidak enak, ia menurunkan tangan Ronal dari keningnya.

"Terus kenapa nggak masuk?" tanyanya lagi dengan nada cemas.

"I-itu, sorry ya Ron sebelumnya, jadi gue tuh bukannya nggak masuk sekolah, masuk kok, gue masuk, cuma udah nggak di SMA Persada lagi," ucap Aletta terhenti ia berusaha memilih kata yang tepat untuk ia sampaikan pada Kapten kesebelasan Capolista itu.

"Maksud lo, lo pindah sekolah?!"

Gadis itu mengangguk dalam, "Iya, karena agak mendadak, jadi tanpa persiapan, gue belum sempat pamit sama temen-temen, sama lo juga sorry ya," lanjutnya kemudian.

"Pindah?! Kenapa?! Kemana?!" tanyanya bertubi, tentu saja merasa kaget dan kehilangan.

"Kalau nggak sempat pamit langsung, minimal lo kan bisa ngirim pesan?!" Aletta hanya terdiam mendengarkan cecaran pertanyaan Ronal.

"Iya sorry kan gue udah bilang tadi, pindahnya tanpa persiapan karena mendadak banget, bukan cuma ke lo, gue juga belum sempat pamit sama temen-temen gue," ungkap Aletta.

"Okay, lo emang pindah kemana?" tanya Ronal serius.

Aletta terdiam karena dia tahu cowok di depannya itu paling anti mendengar SMA Bina Merdeka disebut-sebut, karena Rossoneri FC merupakan musuh bebuyutannya.

ROSSONERI 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang