Aletta yang dibantu dokter volunteer untuk merawat luka itu tampak menyimpan dasi Alvaro ke saku seragamnya. Dasi yang semula membebat erat telapak tangannya.
"Untung loh pacar kamu siaga, buat ngasih pertolongan pertama, kalau nggak telapak tangan kamu ini bisa melepuh," ucap dokter tadi menyuntikkan cairan anestesi ke jari telunjuk Aletta, karena ada serpihan kaca dari labu ukur yang pecah itu tertanam disana. Dokter akan melakukan operasi kecil di jari telunjuk Aletta.
"Untuk sementara kamu nanti aktivitas kidal dulu ya, pakai tangan kiri, hingga luka kamu kering dan sembuh kamu baru beraktivitas dengan normal lagi." lanjutnya.
"Waaah nggak bisa nugas dong Dok?" keluh Aletta.
"Kan ada pacar Siaga, kamu bisa pinjem catatan dia," goda dokter volunteer yang di jas praktik nya tertempel name tag dr. Adrianto itu, sambil mengerling ke arah Aletta.
"Bukan pacar Dok." ralat Aletta lirih.
"Tapi di gerbang waktu itu dia bilang kamu ceweknya," ucap dr. Adrianto sambil mencabut serpihan kaca tadi dari balik lapisan daging di telunjuk Aletta, dengan sukses tanpa membuat Aletta kesakitan, tentu saja karena efek anestesi tadi masih bekerja dengan baik, tunggu sampai lima atau enam jam lagi pasti ngilunya kaya di tinggal mantan pas lagi sayang-sayangnya. Aletta terdiam tidak menyahuti ucapan dokter yang membahas tentang kejadian waktu itu. Hal itu membuatnya teringat lagi saat Alvaro tadi memaksanya mengantar ke UKS, cowok itu terlihat panik dia juga sesekali membentak kesal dirinya, karena sempat tidak mau pergi ke UKS.
"Udah selesai mengobati lukanya, usahakan jangan makan telur dulu ya sampai lukanya kering, protein hewani di dalam telur bikin luka kamu gatal dan nggak cepet kering nantinya," pesan Dokter usai membalut luka Aletta menggunakan kain kasa.
"Makasih Dok, Aletta pamit ke kelas dulu ya." Aletta keluar dari UKS dengan tangannya yang terbalut perban.
⚽⚽⚽
Saat ini jam istirahat Aletta dengan merana pergi ke kantin hanya untuk membeli minum. Karena tangan kanan nya belum bisa dipakai untuk menyendok makanan.
"Lo nggak makan?" Aletta menjengit menoleh keasal suara. Rupanya Alvaro berdiri di belakangnya sedang mengantri untuk membayar makanannya.
"Gue masih kenyang, mau beli minum aja," jawab Aletta menunjukkan sebotol air mineral dingin di tangannya.
"Kalau nggak bisa makan Kapten kita mau kok nyuapin lo Neng," sahut Ojan dari meja tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Asal jangan lakuin itu di depan gue aja. Gue uwuphobia soalnya." lanjutnya
"Jangan khawatir, gue nggak akan lakuin apa kata Ojan!" ucap Alvaro datar. Saat Aletta menoleh kearahnya.
"Lagian gue juga belum laper kok." sahut Aletta singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSSONERI 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲 』
Teen Fiction:: Judul Awal 'STILL FORZA AL' :: [WINNER #WWC2020] Alvaro Inzhagi adalah kapten tim sepak bola dari SMA Bina Merdeka, terkenal gigih di lapangan, bermental baja dan juga cuek. Suatu hari ketenangannya terganggu, saat siswi baru bernama Aletta Shar...