⚽ RS 10. Brotherhood ❤

696 105 18
                                    

"Buruan naik! Gue mau anterin lo pulang!" tegas Alvaro yang menghentikan motornya di depan halte sekolah, tempat Aletta dan Okta menunggu angkot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buruan naik! Gue mau anterin lo pulang!" tegas Alvaro yang menghentikan motornya di depan halte sekolah, tempat Aletta dan Okta menunggu angkot.

"Gue mau pulang sama Okta," jawab Aletta ragu, masih tersisa rona syok dan cemas dalam wajahnya.

"Denger ya! Di belakang masih ada Aldebaran di luar sana ada Ronal! Lo tinggal pilih mau berakhir mengenaskan sama siapa," tegas Alvaro tanpa menemui mata Aletta, ia masih menatap lurus ke depan, seragam yang ia kenakan tanpa terkancing itu sesekali berkibar karena tiupan angin. Sementara jaketnya masih setia tersampir di pundaknya. Aletta tahu saat ini Alvaro sebenarnya sedang ada jadwal latihan bareng anak-anak Rossoneri, namun cowok itu entah kenapa justru memaksa untuk mengantarkannya pulang.

"Gue hitung sampe tiga, itu tanda gue berubah pikiran!"

"Satu!!" Alvaro mulai menghitung.

"Lo emang nggak latihan?!" potong Aletta.

"Dua!!" Alvaro cuek meneruskan hitungannya.

"Gue nggak enak sama anak-anak yang lain..."

"Udah Aletta, lo mending pulang dianter Al aja, gue sebenarnya was-was juga balik bareng lo, bukan gue nggak setia kawan, takut mereka datang lagi aja, mana kita cewek-cewek pula, bisa apa kita kalo di keroyok kaya tadi?" ucap Okta menyela hitungan Alvaro.

"Tiga!!" Al mengakhiri hitungannya.

"Oke gue berubah pikiran, lo pulang aja sendiri." Alvaro tampak memutar kontak untuk menyalakan kembali motornya.

"Al tunggu!!!" ucap Aletta pada akhirnya. Ia rupanya berubah pikiran sesaat setelah mendengar ucapan Okta barusan. Lelaki itu menghentikan gerakan memutar stang motornya, ia menoleh kearah Aletta.

"O... Oke gue ikut lo," ucap Aletta ia berjalan dengan langkah berat mendekat ke motor Alvaro Ini akan jadi kali kedua dia pulang sekolah diantar olehnya.

"Nih pakai!" Al melemparkan jaket yang tersampir di pundaknya kearah Aletta.

"Okta gue duluan ya, lo hati-hati ya," pamit Aletta pada sahabatnya yang sedang duduk di halte itu, sambil memakai jaket Alvaro.

"Besok-besok biasain bawa jaket!" titah Alvaro begitu Aletta sudah duduk di boncengannya.

"Kenapa?! Gue paling nggak suka pakai jaket, Gerah!" tolak Aletta.

"Gue nggak mau bagian depan tubuh lo jadi fantasi cowok-cowok omes," sahut Alvaro cuek.

"Termasuk lo?!"

"Jaga mulut lo ya! Gue, kalau pun mau, fantasi gue bukan levelan lo, yang tipis kek papan triplek begini!"

"Lagian mulai besok lo bareng gue, motoran, pakai jaket biar nggak panas, ntar jadi burik lo, mana mau cowok-cowok basket deket-deket sama lo ntar."

ROSSONERI 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang