🍜[Takumi] 03🕺With a Sad Boy

48 7 5
                                    

"Aku punya satu kejutan lagi untukmu."

–Takumi–

💙

AKU di mana? Dengan siapa? Hei! Aku tidak suka gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU di mana? Dengan siapa? Hei! Aku tidak suka gelap. Ponsel? Di mana ponselku?

Kurogoh pakaian. Ah, aku lupa. Gaun ini tidak ada kantongnya. Namun, kepalaku mendadak pusing. Sepertinya aku kehilangan kesadaran.

Lalu aku terbangun. Sebuah ruangan serba putih tertangkap lensa mataku. Berbeda dengan ruangan sebelumnya yang dipenuhi aroma manis, ini justru ....

Aku mual. Ini bau obat!

Yah. Aku bisa melihat jarum infus melekat di pergelangan tangan. Apa karena aku pingsan dan dibawa ke sini?

Ada jam dinding tepat di seberangku. Pukul 01.05.

Wait!

Jaemin! Aku mendesah kesal. Sudah 60 menit terlewat. Eh? Apa jangan-jangan kegelapan yang tadi tanda waktu dengan Jaemin sudah habis? Kalau begitu sekarang ....

Suara pintu terbuka dari arah kiri terdengar. Aku bisa melihat seorang lelaki dengan pakaian ... pasien? Kulihat baju motif bunga biru sama sepertiku!

Cowok berponi dengan warna rambut kecokelatan itu datang mendekat. Makin kuamati, aku makin mengenalnya.

"Egie?"

Tiba-tiba saja aku mengingat cowok dengan hair style mirip dengan teman sekelasku.

Lelaki itu menggeleng, lalu duduk di brankar. Eh, sebentar!

Egie tidak punya tahi lalat di dagu, tapi aku tahu orang yang mirip. Aku membeliak.

"Enggak mungkin," gumamku, "Kitamura Takumi?"

Cowok itu mengangguk! Sonna! Aku tahu dia. Aktor dan penyanyi yang cukup tenar di Jepang. Salah satu idolaku dulu. Hei! Apa ini nyata?

Aku berusaha duduk dengan benar. Takumi menolongku sambil tersenyum manis. Help! Bisa diabetes aku!

"Aku adalah pacar keduamu."

Aku menutup mulut senang. Kemudian aku terheran dengan pertemuan ini. "Sebentar. Kok, kita ada di sini? Kenapa?"

"Karena kita sakit."

Aku mengerutkan dahi, dan dia kembali bicara.

"Aku mengidap penyakit pankreas, dan kamu jatuh dari atap gedung."

Eeeeh? Bukannya cuma pingsan? Seketika aku segera mengempaskan selimut dan mendapati kaki penuh perban. Aku tak bisa menggerakkan kaki. Sungguh kejam sekali, aku bahkan tak ingat jatuh dari gedung!

"Kamu tenang aja," kata Takumi sambil meraih tanganku, "aku di sini bersamamu, yang akan selalu menemanimu, satu jam ke depan."

Dia tersenyum, tetapi matanya terlihat sayu. Jantungku berkedut nyeri. Rasanya kasihan sekali cowok ganteng satu ini. Sad boy.

24 (Cogan) Jam✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang