🌶️[Hime] 07💃Deja vu

31 5 4
                                    

"Begini banget nasibku."

–Hime–

💛

DALAM keadaan gelap begini, tiba-tiba saja aku terbayang masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DALAM keadaan gelap begini, tiba-tiba saja aku terbayang masa lalu. Enam cowok ganteng sudah menemaniku. Banyak hal yang sudah kualami. Petualangan seru dan mendebarkan.

Aneh saja. Aku benar-benar mengingat masa lalu. Seperti deja vu dalam versi yang lain.

(⁠●⁠♡⁠∀⁠♡⁠)

Kala itu usiaku masih 13 tahun. Ada kegiatan Pramuka ke sebuah gunung. Aku cukup menikmatinya, sampai sebelah kakiku terperosok ke jurang.

"Hime!"

Teman-teman meneriakiku. Sebagian yang lain segera memanggil guru pembimbing yang berjalan di depan rombonganku sebelumnya.

Guru yang masih muda itu datang. Kuakui beliau cukup tampan, meski sudah memiliki kumis lebat dan pastinya berkeluarga.

"Mana yang luka?"

Aku yang notabene sudah ditolong teman-teman, duduk di bawah pohon. Lalu aku menunjukkan betis yang sobek karena dahan pohon. Tentu saja aku menggigit bibir menahan rasa sakit itu. Bahkan ingin menangis, tetapi harus kutahan!

Guru itu dengan cekatan membuka tasnya setelah memeriksa kakiku. Beliau mengobatiku dengan hati-hati.

Perhatian banget, sih! Andai aja Bapak masih jomblo!

Setelah mengobatiku, beliau bertanya, "Masih kuat jalan?"

"Sepertinya, Pak."

Beliau memapahku, bersama teman yang lain kami melanjutkan perjalanan. Sayangnya, kakiku masih terasa nyeri hingga kembali terjatuh.

"Gini aja, kalau memang nggak kuat, istirahat di sini."

Guru itu menyuruhku duduk di pohon besar dekat sini.

Beliau menoleh ke arah utara. "Sedikit lagi sampai," katanya sambil berbicara pada anak-anak lain, "kalian duluan. Ada Bu Nadia di depan sana."

Teman-teman yang lain mengikuti instruksi guru tampan, Pak Alan. Sementara aku tinggal berdua saja dengannya. Eh, bukan! Ternyata bertiga. Ada teman sekelasku yang auranya agak suram di sebelahku.

"Kamu nggak ikut?"

Cewek itu cuma menggeleng tanpa kata-kata.

"Baguslah ada temennya," kata Pak Alan yang malah membuatku agak kecewa.

"Bapak tinggal sebentar, di bawah sana ada yang jual gorengan. Kalian pasti lapar."

Tentu saja aku senang. Memang jalanan ini mengarah ke bawah, menuju air terjun. Jelasnya banyak orang jualan di sana.

24 (Cogan) Jam✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang