🍜[Ryo] 22🕺Nolep Kece

8 3 0
                                    

"Aku akan mengikatmu, agar tidak terlepas dari pandanganku."

–Ryo–

💙

AKU membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU membuka mata. Berharap tidak ada tragis-tragis klub! Please. Tunggu! Aku di mana? Mengapa masih gelap? Jangan bilang seperti Iwata? Atau malah jangan-jangan pacarku yang sekarang beneran penjahat? Aduh.

Aku berusaha bangun dan meraba sekitarku. Aromanya seperti campuran debu dan keringat. Pokoknya tidak enak. Aku berjalan dan terantuk. Sepertinya ada meja di sini. Menyebalkan.

Aku merasakan beberapa benda keras dengan benda lunak di atasnya. Seperti tombol. Mungkin remot TV. Lalu aku memegang sesuatu yang lebih lunak, tipis, ini sepertinya baju. Hanya saja agak basah. Ih.

Hingga aku menemukan tombol lampu dan menyalakannya. Ah. Ternyata kamar seseorang. Sangat berantakan. Sepertinya kamar cowok, mungkinkah pacarku? Mengapa aku di sini?

Please, please jangan berpikir aneh-aneh, Hime!

"Kamu udah bangun?"

Aku hampir memekik. Kulihat seseorang bangun dari tempat tidurnya. Mengapa tadi aku tidak menyadari ada orang di situ? Apa karena terlalu seberantakan ini kamarnya?

Dia mengambil kacamatanya. Melihatku dengan agak memicing. Ah! Itu Yoshizawa Ryo!

"Mau makan mi instan?"

"Eh?"

Ryo terkekeh. Cowok dengan rambut terangkat itu terlihat polos, jamet, dan manis. Aku tahu Ryo ganteng banget, tapi ....

Ryo hanya mengajakku keluar kamar. Terlihat agak miris saja dengan penampilannya yang berantakan. Jujur saja, masih lebih baik Jimin tidak, sih?

Ryo mengambil popmi dan menyeduhnya. Lalu mengajakku duduk bersebelahan di meja bar sambil menunggu mi matang.

"Kuliah kamu lancar?"

Aku mendelik. Sebentar. Dia tahu identitasku sebenarnya? Atau aku sedang berperan menjadi mahasiswi?

"Lancar," kataku berusaha senatural mungkin. Kita lihat saja bagaimana kelanjutannya.

"Pak Danang masih killer aja?"

Pak Danang? Siapa lagi, astaga! Lagian mengapa aku tidak punya ingatan soal ini, sih?

"Hm, i-iya," kataku berusaha mengikuti alur saja.

Ryo malah terkekeh. "Bertahan aja, nanti bakalan lega banget kayak aku kalau udah lolos perkuliahan itu."

Aku berpikir sejenak. "Kamu seniorku?"

"Iyalah." Ryo mulai membuka popmi dan mengaduknya. "Sekarang ngerjain skripsi yang sangat menyebalkan."

"Kamu," kata Ryo menoleh padaku, "juga harus bertahan kalau sudah di tahap ini."

24 (Cogan) Jam✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang