"Kita berhenti berteman."
-Hime-
💛
APA kalian penasaran dengan sebuah dongeng yang aku ceritakan pada Sota kala itu? Bisa dibilang aku bercerita berkali-kali soal ini. Hanya ke teman dekat dan diri sendiri! Entah rasanya enak banget kalau membicarakan masa lalu. Mungkin juga karena aku bebas julid di sini.
Mengingat mundur di saat usiaku masih sweet seventeen. Tidak seperti siswa lainnya. Usia yang spesial biasa digandrungi dengan kebahagiaan remaja. Tertawa, bercanda, tersenyum, merasa kasmaran, dan hal indah lainnya. Tidak dengan aku.
Kala itu, aku seorang gadis yang tidak pandai bergaul. Bukan pula sosok yang cantik jelita macam di balik layar televisi. Di kelas, aku selalu duduk sendiri karena siswa berjumlah ganjil. Beberapa teman sudah saling akrab dari kelas satu. Tidak dengan aku.
Aku juga berusaha mendekatkan diri dengan mereka. Mereka hanya tersenyum canggung. Tetap ramah bahkan awalnya membiarkan aku memasuki kelompok mereka. Sayangnya, aku tetap saja diabaikan. Seolah tidak pernah ada.
Itu membuatku mundur dan kembali sendiri. Setelah beberapa bulan, kesendirianku sukses menarik perhatian sekelompok gadis.
Salsabila.
Gadis cantik, modis, dan auranya terlihat tegas. Namun, lirikannya terlihat licik bagiku. Bahkan dia adalah seorang senior yang tidak naik kelas. Entah mengapa hampir semua orang terlihat segan dengannya.
Salsabila duduk begitu saja di sebelahku. Di kursi sakral yang tidak pernah diduduki selama 4 bulan terakhir.
"Mau temenan sama kami?"
Pertanyaan itu sukses membuat hatiku goyah. Merasakan pertemanan seru adalah hal yang aku impikan. Namun, aku merasa ragu sekaligus karena semuanya terlalu tiba-tiba.
Salsabila bahkan merangkulku!
"Aku nggak mau dibilang orang jahat di sini. Kalau kamu nggak mau temenan sama aku, dikira aku ngapa-ngapain kamu."
Entah aku harus berkata apa. Kulirik teman-teman Salsabila. Ada satu orang yang mungkin bisa kuanggap mudah didekati. Mungkin aku bisa bersahabat dengannya.
"Jawabannya mana?"
Aku mengangguk lemah. Lalu dia membawaku ke mejanya. Berkumpul bersama dengan geng Salsabila. Apa ini nyata? Rasanya adrenalinku bertambah. Mereka mengajakku berbicara dari satu topik ke topik lain. Ini menyenangkan! Mungkin saja ini memang keajaiban.
(●♡∀♡)
Aku berakhir di kantin dengan banyak makanan di tangan. Ada susu, roti, snack, bahkan nasi goreng. Setiap hari aku melakukan ini bukan untuk diri sendiri, melainkan geng Salsabila.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 (Cogan) Jam✓ (Tamat)🌹
Fiksi PenggemarHime seorang gadis jomlo dari lahir yang sangat mendambakan seorang pacar. Hari-hari yang dilalui cukup berat, hingga akhirnya ia menemukan sebuah situs sewa pacar 24 jam. Dalam 24 jam, Hime akan bertemu dengan 24 cogan! Apa yang akan terjadi selanj...