"Izinkan aku mencintaimu dalam diam."
–Ryusei–
💙
"NONA, bangun, Nona! Kita harus segera pergi dari sini!"
Sebuah suara membangunkanku. Memangnya aku tertidur? Aku membuka mata dan mendapati cowok yang menggunakan alat pendengar di telinga. Dia dibalut kemeja putih dengan setelan celana dan jas hitam. CEO lagi?
Kujatuhkan pandangan pada wajahnya. Alis yang tebal, tatapan mata yang tajam. Wait! Ini 'kan Yokohama Ryusei?
"Sekarang keadaan sedang genting, banyak orang yang menargetkan Anda."
"Hah?" Aku memiringkan kepala. "Memangnya aku jadi siapa di sini? Dan kamu?"
Ryusei terlihat gelisah. Sesekali melihat ke arah pintu kamar. Ah, aku baru mendapati ruang tidur yang mewah. Ini bahkan lebih mewah saat aku bersama Jaemin.
"Saya pengawal Anda, Nona Hime. Putri sulung Presiden."
Eh? Apa? Putri presiden? What! Emang boleh? Aku jadi merinding seketika. Bukannya menjadi putri presiden cukup berat? Harus berurusan dengan politik pula!
"Nona, kita tidak punya banyak waktu. Ayo, ikut aku!"
Ryusei menarikku hingga turun dari ranjang. Sakit, euy! Namun, kakiku terasa ringan dan mau saja ikut dengannya. Pastinya, aku masih belum mengerti dengan situasi ini. Memang aku harus ke mana?
Dalam keadaan aku masih menggunakan gaun tidur putih yang cantik, bahkan aku cuma pakai sandal rumah, harus lari menuruni tangga demi tangga. Capek. Mengapa rumah sebesar ini tidak ada lifnya, sih?
Aku mendengar suara ramai. Kutengok belakang dan .... Hei! Siapa mereka? Ada sekelompok pria dengan pakaian mirip Ryusei mengejar kami!
"Jangan lihat ke belakang!" tegur Ryusei membuatku menurut. Namun, pikiranku sudah melayang ke mana-mana. Jangan bilang saat ini seperti adegan aksi dalam drama televisi?
Cahaya matahari sedikit menyilaukan ketika kami berhasil keluar dari rumah. Sepertinya ini bukan bagian depan rumah. Karena kami melewati banyak pelayan tadi.
Ada sebuah mobil sedan hitam telah terparkir di halaman. Kami berlari ke arah sana. Tiba-tiba Ryusei mengalungkan tangannya ke leherku untuk merunduk.
Suara tembakan terdengar!
Aku benar-benar ingin menjerit histeris! Sayangnya, suaraku tak mau keluar. He-hei! Aku tidak akan mati di sini, kan? Ini terlalu berbahaya! Mau menangis juga waktunya tidak tepat. Kami hanya berusaha masuk ke mobil itu.
Aku masih menutup telingaku, mendengar mereka masih menembaki mobil ini. Syukurlah, sopir cepat-cepat membawa kami pergi dari sini.
Aku melihat ke belakang. Mereka sudah tidak terlihat. Aku bernapas lega, lalu menoleh pada Ryusei. "Siapa orang-orang itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
24 (Cogan) Jam✓ (Tamat)🌹
FanficHime seorang gadis jomlo dari lahir yang sangat mendambakan seorang pacar. Hari-hari yang dilalui cukup berat, hingga akhirnya ia menemukan sebuah situs sewa pacar 24 jam. Dalam 24 jam, Hime akan bertemu dengan 24 cogan! Apa yang akan terjadi selanj...