🍜[Sota] 08🕺Rinai Hujan

25 5 1
                                    

"Jangan jauh-jauh dariku."

-Sota-

💙

AKU berada di sebuah padang rumput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU berada di sebuah padang rumput. Warna hijau pepohonan juga menyejukkan mata. Sekilas aku masih membayangkan ingatan barusan. Mengapa harus tiba-tiba muncul? Namun, rasa-rasanya deja vu sekali. Apa, ya?

Aku mendapati beberapa orang  menikmati taman. Ada yang bersenda gurau, tiduran, makan, bahkan bermain ponsel. Hmm. Tidak ada yang spesial. Seperti di supermarket, sepertinya aku harus menelusuri taman ini.

"Kakak! Main, yuk!"

Aku terhenti. Seorang bocah cilik memegangi ujung bajuku. Sepertinya dia ingin aku bermain dengannya. Hei! Masa iya aku berkencan dengan anak-anak? Apa ada kesalahan sistem? Bagaimana caranya aku menghubunginya?

Tidak ada yang terjadi. Tidak seperti dalam game online. Huh. Aku harus membereskannya sendiri.

"Maaf ya, Dek," kataku sambil berusaha melepas tangannya, "kakak lagi nggak bisa. Kakak harus cari pa—"

Dia memekik!

Tangisan anak kecil itu sungguh memekakkan telinga. Semua mata tertuju padaku. Wadidaw! Aku tidak mau dianggap sebagai penculik anak! Terpaksa aku mengiyakan, menemaninya bermain lempar bola.

Hatiku kian gelisah. Sudah berapa waktuku yang terbuang? Masa iya dia? Pasti ada yang lain, kan?

Tiba-tiba gerimis mulai turun. Bahkan langitnya masih cerah! Kalau kata orang dulu, sih, ada Mbak 'baju putih' lagi melahirkan. Ah, aku tidak mau memikirkannya!

Bocah itu segera disambar orang tuanya, dan berlari ke tempat yang teduh. Sungguh tak tahu terima kasih, aku ditinggal sendiri. Tentu saja aku ikut berlari. Gerimis makin deras. Namun, belum sampai ke tempat pos terdekat, hujannya berhenti. Tidak. Tidak. Lebih tepatnya, ada yang menghalangi hujan membasahi tubuhku. Aku berbalik.

Seorang pria kurus yang tinggi tengah memayungiku. Pangeran akhirnya datang! Dia mendongak dan membuatku menutup mulut.

"Fukushi Sota?"

Sota tersenyum tipis. "Maaf, aku datang terlambat, Hime."

Aku mengangguk senang, apalagi saat dirinya membungkuk dan mendekatkan wajahnya padaku.

"Di bawah rinai hujan," katanya sambil mengerling tetesan air, "ingatlah, kalau aku pernah bersamamu dan menghabiskan waktu denganmu. Sekaligus merasakan kehangatan di tengah dinginnya hujan."

Aku tak akan melupakan perkataannya. Pipiku menghangat. Ah, aku menyukai kelembutan pria itu.

"Ayo, kita buat kenangan indah bersama!"

Sota menggenggam erat tanganku, dia mengajakku pergi dari sana. Kami berjalan menuju tempat yang teduh. Menghindari pos terdekat yang ramai. Kami berjalan cukup jauh hingga menemukan rumah kosong! Sota meletakkan payungnya di dinding. Lantas, dia membuka jaketnya, dan memakaikannya padaku.

24 (Cogan) Jam✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang