STELLARSHIP - 01

1.1K 136 42
                                    

'Semua pasangan di bumi ini awalnya tidak saling mengenal, bukan? Jadi, jangan kecewa ketika kamu sendirian saat ini. Karena bukannya tidak ada, hanya saja belum saatnya' -ILYbee

____

Cahaya lampu-lampu kota mendominasi gelapnya malam. Suara deru motor terdengar nyaring. Dua motor sport melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Motor hitam berusaha menghalangi motor yang ingin menyalipnya dari belakang. Si pengendara motor hitam  menunjukkan jempol tangannya dengan posisi terbalik dan menyeringai di balik helm full face-nya, lalu melajukan motor lebih kencang sehingga jarak dengan motor dibelakangnya semakin jauh. Sorak-sorai terdengar riuh saat motor hitam itu melewati garis finish. Si pengendara motor hitam melepaskan helm memperlihatkan wajah tampannya. Rahang tegas, hidung mancung dan tatapan mata yang tajam, serta rambutnya yang bergaya sedikit acak-acakan membuat pesona ketampanannya naik berkali-kali lipat. Si tampan itu bernama Bara, Aldebaran Leander.

Dua orang laki-laki yang seumuran menghampiri motor Bara, laki-laki satunya menepuk bahu Bara.
"Bara emang gak ada tandingannya," ujar Galen.

"Eric kalah telak dari segi apapun," ucap Nevan yang berdiri di sebelah Galen.

Sebuah motor berhenti tepat di samping Bara dan melepaskan helmnya. Dia adalah Eric yang sudah Bara kalahkan dalam balapan liar malam ini.

"Segini doang kemapuan ketua geng Zirex?" Nevan bertanya meremehkan.

"Mendingan lo pulang. Cuci kaki, minum susu terus bobo," kata Galen.

Eric turun dari motor dan mencengkram kerah baju Galen dengan emosi yang sudah memuncak karena perkataan yang Galen lontarkan terdengar mengolok-olok. Bara ikut turun dari motor dan mendorong bahu Eric santai dengan satu tangannya.

"Kendalikan emosi lo, Bro," ucap Bara.

"Urusan kita belum selesai sampai di sini," ujar Eric tajam.

Kedua tangan Bara merapihkan kerah jaket kulit yang di kenakan Eric lalu menepuk bahu Eric seraya tersenyum meremehkan. Eric  mendorong Bara kasar sebelum kembali menaiki motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

"Ngambek lo kaya anak perawan. Gak cocok jadi ketua geng!" teriak Nevan yang masih bisa di dengar oleh Eric.

"Ayo teman-teman kita pulang. Besok sekolah nanti kesiangan." Galen berkata sambil merangkul bahu Bara dan Nevan.

Bara dan Nevan menghempaskan tangan Galen berbarengan.

"Laga lo sekolah. Kaki doang napak di SMA Antariksa, masuk kelasnya cuma seminggu sekali," ucap Nevan.

"Enaknya punya sohib anak pemilik sekolah ya gitu." Galen cengengesan dan membentuk huruf V dengan telunjuk dan jari tengah.

"Besok malam, gue mau balapan lagi," ungkap Bara.

Nevan mengangkat sebelah halisnya.
"Siapa lawannya?"

Bara menaiki motornya sebelum menjawab pertanyaan Nevan.
"Ada orang yang tahu informasi soal Black Angel. Dia bakal kasih tahu informasinya kalo gue menang balapan ngelawan dia," jawab Bara.

"Lo yakin, Bar. Kalo pemilik lencana itu yang ngebunuh nyokap lo?" Galen mengecilkan suaranya saat melontarkan kalimat sensitif itu.

"Seenggaknya gue harus cari tahu." Mata Bara menerawang jauh ke masa lalunya.

Flashback.
Bara kecil melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan. Benda-benda di dalam ruangan sudah setengah hangus karena beberapa jam yang lalu telah terjadi kebakaran di salah satu kamar di rumahnya. Bara melihat sebuah lencana kecil berbentuk sayap berwarna hitam. Bara memungut lencana sayap itu.

STELLARSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang