STELLARSHIP - 20

356 54 27
                                    

Starla berjalan terburu-buru masuk ke dalam kelasnya. Sekolah masih sangat sepi karena Starla datang satu jam lebih cepat dari jam masuk sekolah. Starla menghembuskan nafas lega ketika sudah duduk di bangkunya.

"Udah hampir seminggu gue kaya gini, sampe kapan?" Starla bermonolog frustasi.

"Cuma karena ciuman doang, gue jadi selebay ini." Starla meremas rambutnya pelan.

"Oke. Lo harus hadepin dia, Starla. Lo harusnya marah kan sama dia? Iya kan? Bukan malah menghidar?" tanya Starla pada dirinya sendiri.

Tarikan nafas Starla terdengar sangat berat. Perempuan itu memilih membuka buku novel, membaca sembari mengisi waktu adalah hal yang tepat menurutnya. Perlahan-lahan Starla mulai tenggelam dalam cerita novel yang ia baca dan murid yang lainnya pun mulai datang memenuhi ruang kelas, termasuk Rissa yang langsung duduk manis di samping Starla.

"Selamat pagi!" sapa Rissa.

"Pagi," ucap Starla seraya menutup buku novelnya.

"Rajin banget pagi-pagi udah baca-baca," ujar Rissa.

"Novel doang," ucap Starla.

"Anter ke kamar mandi yuk, Star," pinta Rissa.

Starla mengangguk, langsung berdiri dan berjalan keluar kelas bersama Rissa. Kaum perempuan kalo ke kamar mandi pasti rombongan, gak bisa sendiri.

Rissa langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi karena sudah tidak tahan akan dorongan keinginnya membuat Starla tertawa geli. Ketika beberapa langkah lagi Starla akan masuk ke dalam kamar mandi. Starla melihat sosok yang ia hindari akhir-akhir ini. Bara, laki-laki itu sedang berjalan berlawanan belum menyadari ada Starla di depannya.

Dewa yang berjalan muncul dari balik tembok langsung jadi sasaran Starla. Starla menyembunyikan tubuhnya di belakang punggung Dewa karena tubuh Dewa lebih besar darinya.

"Lo ngapain, Star?" tanya Dewa heran.

"Please, gue mau masuk kamar mandi," jawab Starla.

"Terus lo mau gue ikut juga?" tanya Dewa jahil.

"Tetep kaya gini sampe gue bisa masuk ke kamar mandi," jelas Starla.

Awalnya Dewa mengerutkan alis tak mengerti. Namun saat melihat ke depan baru Dewa mengerti mengapa Starla seperti itu.

"Lo ngehindarin Bos Bara?" tanya Dewa.

Starla mengangguk.

"Gue gak berani ikut campur ah," kata Dewa.

"Dia keburu deket, lindungi gue jangan sampe dia lihat. Ya ya ya?" bujuk Starla.

Dewa masih diam di tempatnya, menimang-nimang keputusannya.

"Kata Song Joong Ki. Laki-laki itu harus melindungi anak-anak, lansia dan perempuan cantik. Dan gue opsi yang ke tiga," ucap Starla.

Dewa menengok ke belakang. "Lo lansia."

Starla memanyunkan bibirnya membuat Dewa terkekeh. Dewa pun berjalan perlahan menghalangi tubuh Starla di belakangnya sampai di depan pintu. Buru-buru Starla masuk ke dalam kamar mandi sebelum Bara melihatnya.

"Huh, hampir aja." Starla memandang wajahnya di cermin.

Rissa keluar dari bilik dan berdiri di samping Starla sambil mencuci tangan.

"Kenapa lo?" tanya Rissa.

"Gak papa," jawab Starla.

"Lo kenapa ngehindarin Kak Bara terus? Kemarin dia nyariin lo di kantin. Gue bilang aja lo lagi fokus belajar di perpus," ucap Rissa.

STELLARSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang