"Kita tidak bisa membuat semua orang di dunia ini suka sama kita dan berpendapat bahwa kita ini orang baik. Karena sebaik apapun hal yang kita lakukan, yang namanya kebencian manusia pasti selalu ada." -ILYbee
______Sudah satu jam Starla berada di kamar Bara, lebih tepatnya gadis itu sedang duduk bersila di sisi kasur king size milik Bara. Mata Starla mendelik tajam ke arah Bara yang sedang duduk bersender di sofa sambil memainkan ponselnya. Bara tidak mengatakan apapun dari satu jam yang lalu setelah mengajak Starla masuk ke kamarnya. Padahal niat awal Starla ke rumah Bara untuk mencuci baju seragam.
"Heh! Kalo lo masih diem aja, gue mau pergi," ucap Starla.
Bara tidak menyahut ucapan Starla. Bara hanya sekilas melirik Starla lalu pandangannya kembali ke layar ponsel.
Starla mengepalkan tangannya di udara. Mulutnya tak henti-hentinya mengumpati Bara yang berada tidak jauh di depannya. Starla bisa saja pergi dari kamar Bara tanpa persetujuan pemiliknya, tapi pintu kamarnya di kunci oleh Bara dan kuncinya ada di saku celana yang di kenakan Bara.
Kekesalan Starla sudah memuncak, gadis itu berdiri di atas kasur tanpa melepas sepatunya.
"Lo bilang gue harus cuci baju lo. Tapi sekarang lo malah main hp dan gue diem gak jelas kaya gini. Mau lo apa sih?!" Starla menunjuk-nunjuk Bara dengan satu jari telunjuknya.
"Kasur gue kotor!" seru Bara dengan wajah sangarnya.
Starla berkacak pinggang dan menatap tajam Bara. "Mana baju lo? Gue mau buru-buru pulang!"
"Lo pikir di rumah gue gak ada pembantu. Turun, sepatu lo ngotorin kasur gue!" geram Bara.
"Bodo, bodo, bodo." Starla menendang-nendang bantal guling dan selimut yang ada di atas kasur.
Bara naik ke atas ranjang untuk menghentikan tindakan gila Starla. Bara memegang satu tangan Starla agar dia berhenti namun kaki Starla masih saja sibuk menendang-nendang bahkan bantal guling sudah ada di bawah dan selimut serta sepreinya sudah terlihat acak-acakan.
"Sinting nih cewek," ucap Bara seraya memeluk Starla dari belakang dan mengangkat tubuh gadis itu lalu membawanya turun dari ranjang.
Starla memukul-mukul tangan Bara yang melingkar di pinggangnya. Bara menurunkan tubuh Starla hingga kaki gadis mungil itu menginjak lantai.
Baru saja Starla hendak mengeluarkan protesnya, Bara berlalu begitu saja dari hadapan Starla.
"Konyol banget, sial," gumam Bara seraya masuk ke dalam kamar mandi.
Starla melepas kedua sepatunya dan melemparkannya ke pintu kamar mandi. Tidak ada suara Bara dari dalam kamar mandi, hanya terdengar bunyi gemericik air.
Tidak ingin hanya diam menunggu Bara keluar dari kamar mandi, Starla melihat-lihat isi kamar Bara. Pertama Starla melihat satu bingkai foto di atas nakas yang memperlihatkan seorang anak laki-laki dan wanita paruh baya yang bergaya modis dan cantik. Dahi Starla mengernyit melihat wanita paruh baya di foto itu.
"Ah iya, ibunya kan model," ucap Starla.
Kemudian Starla melihat-lihat alat musik yang ada di pojok ruangan, ada satu piano dan gitar. Starla membuka penutup piano itu, tampak sedikit berdebu seperti jarang di gunakan. Starla dengan alami memainkan piano tersebut hingga menghasilkan bunyi nada yang terdengar indah.
Di dalam kamar mandi, Bara baru saja akan membuka pintu namun niatnya diurungkan saat mendengar alunan musik piano yang sudah lama tidak ia dengar. Bara menyenderkan punggungnya di dinding kamar mandi dengan menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELLARSHIP
Teen FictionStarla. Seperti namamu yang berarti bintang, kamu adalah setitik cahaya dalam kegelapan. -Bara ___ Aldebaran Leander atau Bara adalah ketua geng bernama Arixon yang di segani di SMA Antariksa bahkan di sekolah lain. Dunianya yang gelap membuat Bara...