STELLARSHIP - 19

274 56 18
                                    

Happy reading...

"Kau sudah membereskan wanita itu?" tanya seorang wanita berkursi roda.

"Sudah nona. Tidak akan ada lagi yang menggangu anda," jawab lelaki bertopi.

Wanita itu menghela nafas berat.

"Jangan banyak pikiran. Ini akan segera berakhir," ucap lelaki bertopi.

"Ya."

"Kalau begitu saya permisi," pamit lelaki bertopi.

Lelaki bertopi pergi meninggalkan wanita itu sendiri di atas kursi rodanya.

🐝🐝🐝

Pagi-pagi Fara sibuk mengatur meja makan bersama para maid. Segala macam masakan ia hidangkan dengan rapi di atas meja padahal ini hanyalah sarapan pagi. Bara dengan wajah datarnya duduk begitu saja tanpa permisi, Fara hanya tersenyum melihatnya. Tidak lama disusul oleh Nara dan Juga Carel.

"Arsen, kamu baru pulang tadi subuh ya? Habis dari mana saja?" tanya Fara saat melihat putranya baru saja datang.

"Semalem aku ngerjain tugas di perpustakaan sekolah, terus ketiduran," jawab Arsen.

"Mama hubungi tapi gak aktif. Kenapa gak ngabarin Mama?" tanya Fara kecewa.

"Maaf Mah, aku sendiri gak sadar kalo hp aku mati," jawab Arsen

"Kamu kebiasaan suka begadang semalaman sampe gak pulang. Belajar itu memang bagus tapi jangan berlebihan seperti itu," kata Fara.

"Maaf Mah," ucap Arsen.

"Lain kali jangan di ulangi lagi, Arsen. Mama semalaman tidak bisa tidur karena tidak mendapat kabar dari kamu," ucap Carel.

"Iya Pah. Arsen salah, Maaf."

"Sudah tidak perlu diperpanjang, kita mulai sarapannya saja," ucap Carel.

"Arsen ada persentasi hari ini. Persiapan materinya belum selesai. Jadi Arsen harus berangkat pagi-pagi, sarapannya nanti aja di sekolah.

"Kan semalem kamu di perpus, kenapa gak sekalian di selesaikan?" tanya Fara.

"Kan Arsen ketiduran," jawab Arsen. "Arsen pamit ke sekolah sekarang Mah," pamit Arsen sebelum laki-laki itu pergi.

"Hati-hati nak, jangan ngebut!" Fara memperingati putranya yang sudah menghilang di balik pintu.

Bara tersenyum kecut. Jika yang tidak pulang adalah dirinya, pasti Carel sudah menceramahinya dan menuduhnya berbuat yang tidak-tidak.

"Bagaimana sekolahmu Bara?" tanya Carel.

"Gak gimana-gimana," jawab Bara enteng

"Kamu ini selalu seperti itu saat di ajak bicara," ucap Carel penuh ketegasan.

"Emang harus kaya gimana?" tanya Bara datar.

"Kata pak Harris, kamu membeli apartemen. Kamu punya rumah untuk apa membeli lagi tempat tinggal?" tanya Carel.

"Pak tua pake segala ngadu," ucap Bara alih-alih menjawab pertanyaan Carel.

"Bara. Papa sedang berbicara sama kamu," ucap Carel.

"Bara mau tinggal sendiri." Bara mengucapkan itu tanpa beban, sedangkan Carel mulai menahan emosi.

"Kenapa?" tanya Carel.

"Kenapa? Jelas Bara muak tinggal di sini bersama orang-orang yang menghancurkan keluarga kita. Terutama yang sudah membuat hati Mama hancur," jawab Bara sambil menatap Fara tidak suka.

STELLARSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang