STELLARSHIP - 03

425 94 15
                                    

'Apa yang akan terjadi di masa depan adalah pilihanmu di masa kini. Apapun yang terjadi saat ini adalah pilihanmu di masa lalu' -ILYbee

____

Starla berdiri di depan cermin kamar mandi sekolah. Ingatannya kembali pada kejadian di kantin saat Bara tiba-tiba menghampirinya. Starla masih tidak mengerti maksud Bara yang ikut campur dalam insiden yang menimpanya di kantin. Kenal dengan Bara saja tidak, ia baru bertemu dengan Bara tadi pagi saat menanyakan ruangan kepala sekolah. Sikapnya juga sering berubah-ubah.

"Suatu kehormatan dia bilang? Sinting!" Starla tertawa sinis.

Pintu kamar mandi terbuka, Rissa datang dengan menenteng seragam sekolah yang masih terbungkus plastik bening. Rissa memberikan seragam itu pada Starla.

"Makasih Riss," ucap Starla seraya meraih seragam di tangan Rissa.

"Sama-sama, Star. Tapi kenapa gak dipake aja seragam kak Bara? Kenapa repot-repot beli seragam lagi di koperasi?" tanya Rissa.

Starla tidak menjawab pertanyaan Rissa. Starla masuk ke dalam salah satu bilik kamar mandi. Sedangkan Rissa mencibikan bibirnya karena tidak mendapat respon dari pertanyaanya.

Tidak butuh waktu lama. Starla keluar dari bilik kamar mandi setelah mengganti baju seragamnya yang basah dengan seragam baru. Starla merapihkan rambutnya dan kerah seragam di depan cermin.

"Arsen bilang, gue gak boleh banyak berurusan sama Bara," ungkap Starla.

Rissa menepuk jidatnya. "Ah iya, gue lupa nanya soal kak Arsen. Hubungan lo sama kak Arsen apa? Ini pertama kalinya gue liat kutub es SMA Antariksa datang ke kantin dan ngebelain anak yang dibully gengnya Bianca."

"Emangnya Arsen gak pernah ke kantin, gitu?" tanya Starla heran.

"Kak Arsen itu anaknya cuek dan dingin banget. Kak Arsen biasanya diem di kelas kalo gak di perpustakaan. Dia gak pernah berbaur sama yang lain," jawab Rissa panjang lebar.

Starla menghela napas sendu mendengar perkataan Rissa.
"Arsen itu sahabat gue dari kecil. Padahal kalo gue liburan dari Kanada ke sini. Arsen selalu kelihatan ceria main sama gue," ujarnya.

"Gila! Lo sahabatan sama kak Arsen dan kak Bara kasih pinjem bajunya sama lo. Anjir! Dua bersaudara itu lo embat semua," kata Rissa.

"Maksud lo saudara gimana?" tanya Starla bingung.

"Kak Arsen sama Kak Bara kan tinggal satu rumah, mereka saudara tiri," Rissa mendekatkan wajahnya di dekat telinga Starla, "menurut rumor yang beredar. Ibunya kak Arsen itu selingkuhannya ayah kak Bara sebelum ibunya kak Bara meninggal. Mungkin itu yang buat kak Bara gak suka sama kak Arsen. Dan ayahnya kak Bara itu pemilik sekolah ini dan lo tahu siapa ibunya kak Bara?" bisik Rissa panjang lebar.

"Mana gue tahu ibunya si Bara itu siapa," kata Starla.

"Roselyn Park. Dia itu top model pada masa itu. Penyebab kematiannya simpang siur. Tapi dari kebanyakan berita yang beredar, katanya Roselyn Park itu meninggal bunuh diri karena depresi atas perselingkuhan suaminya." Rissa membuat suaranya sepelan mungkin.

"Arsen gak pernah cerita soal ini. Pantesan dia selalu nolak kalo gue mau main ke rumahnya. Tapi Arsen bilang ayahnya meninggal saat dia belum lahir." ucap Starla.

"Kak Arsen sama kak Bara emang gak sedarah. Kan mereka punya adik perempuan yang satu ayah sama kak Bara dan seibu sama kak Arsen. Ngerti kan?" tanya Risa di akhir kalimat.

Starla memijat pelipisnya merasa bingung dan terkejut dengan cerita yang baru saja ia dengar dari Rissa.

"Terlalu banyak yang gue lupain. Atau gue emang belum tahu soal ini sebelumnya?" batin Starla.

STELLARSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang