STELLARSHIP - 08

284 71 2
                                    

Starla melangkahkan kembali kakinya di SMA Antariksa. Gadis itu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sekolah masih sangat sepi, hanya ada beberapa siswa yang baru saja tiba.

"Apa gue kepagian ya?" tanya Starla pada dirinya sendiri.

Starla membelokkan langkahnya ke dalam kamar mandi dan masuk ke salah satu bilik di sana. Setelah beberapa menit menyelesaikan kegiatannya di dalam, Starla kembali membuka pintu bilik kamar mandi. Belum sepenuhnya pintu terbuka, Starla lebih dulu melihat seorang siswi masuk kedalam kamar mandi.

"Bianca? Dia kan yang udah siram gue di kantin waktu itu," ucap Starla dalam hati.

Starla menutup kembali pintu bilik kamar mandi menunggu sampai Bianca masuk ke dalam salah satu pintu yang ada di sebelahnya. Starla keluar perlahan dari balik pintu dan tidak sengaja ia melihat kecoak di lantai kamar mandi. Starla tersenyum penuh arti, satu ide jahat terlintas di kepalanya. Tanpa ragu sedikitpun Starla menangkap kecoak itu dengan tangannya dan melemparkan makhluk kecil itu kedalam bilik kamar mandi yang di gunakan Bianca. Beberapa detik kemudian terdengar Bianca teriak nyaring, buru-buru Starla berlari keluar dari kamar mandi dengan tawa puasnya.

Tidak sengaja Starla melihat Bara yang baru saja keluar dari kamar mandi pria, wajah Bara terlihat datar saat melirik Starla seakan keduanya bukanlah orang yang saling mengenal. Starla berdecak tidak percaya, kemarin ia dan Bara hampir menghabiskan waktu seharian bersama. Tapi lihatlah sikap Bara yang seolah-olah tidak pernah mengenalnya.

"Dia pikir dia itu siapa," ucap Starla melihat punggung Bara yang perlahan menghilang di balik tembok.

"Pagi Starla," sapa Rissa.

"Muka lo kenapa, Star? Kaya abis liat setan," ucap Rissa.

"Iya, gue abis liat setan lewat," ucap Starla.

"Hah? Serius?" tanya Rissa tak percaya.

Starla menetralkan ekspresi wajahnya dan menggandeng tangan Rissa.

"Gue cuma becanda. Yuk kita ke kelas bareng," ajak Starla.

Rissa mengangguk masih dengan kebingungannya.

Di depan kelas terlihat Dewa sedang mengemut permen loli menghalangi Starla dan Rissa yang hendak masuk kelas.

"Minggir," titah Rissa.

"Gosok gigi sambil goyang dumang. Selamat pagi neng Rissa-yang." Dewa melantunkan pantun dengan senyum konyolnya, sedangkan Rissa hanya menatap Dewa tanpa ekspresi.

"Selamat pagi juga Starla," sapa Dewa melihat Starla di samping Rissa.

Starla tersenyum,
"Pagi, kita boleh masuk?" tanya Starla.

"Ya boleh dong, silahkan masuk." Dewa mempersilahkan dua gadis itu masuk. Starla dan Rissa pun masuk kedalam kelas.

"Starla, gimana dong," ucap Rissa saat keduanya baru saja duduk di bangku kelas.

"Kenapa?" tanya Starla.

"Mama udah dapet pekerja baru buat toko kue," ucap Rissa.

"Bagus dong kalo gitu," ucap Starla.

"Tapi lo jadi gak bisa kerja di sana padahal gue kan udah janji," ucap Rissa.

"Gak papa, santai aja kali. Lagian gue niatnya cuma iseng, orang lain mungkin lebih membutuhkan pekerjaan itu." Starla tersenyum tulus pada Rissa.

"Iri deh gue sama lo," ucap Rissa.

"Kenapa iri sama gue?" tanya Starla heran.

"Lo itu udah cantik, berani, baik hati pula. Lengkap banget," kata Rissa.

STELLARSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang