Bab 12

721 85 27
                                    

Bintang selesai membantu Surya membereskan barangnya. Diam-diam Bintang sudah mengirim pesan kepada Satria kalau di rumah itu ada sahabatnya yang tinggal bersamanya. Sang abang yang selalu menuruti kata-kata adiknya sedikit mencak-mencak di rumah.

Bang Sat: "Bintang-bintang, kamu ya mbok jangan sembarangan bawa temen, gimana kalau temen kamu itu jahat atau nyakitin kamu? Gak rela abang kalau adek abang yang polos dan tidak berdosa ini kenapa-napa."

Bintang: "Ya elah bang, adikmu ini bisa jaga diri. Percuma dong sabuk hitam berderet di kamar."

Bang Sat: "Oh iya abang lupa, kamu smackdown aja ya kalau dia jaatin kamu, abang mau tidur dulu ya, kamu jangan malam-malam tidurnya."

Bintang: "Siap Boss..."

Bintang menyimpan ponselnya, lalu Surya memainkan sebuah lagu dengan gitar yang ada di ruang tengah. Bintang keluar, lalu duduk di samping Surya. "Bisa main gitar?"

"Sedikit sih, lo yang nyanyi dan gue yang main gitar." ujar Surya.

Bintang mengangguk, lalu Surya mulai memainkan gitar dan Bintang menyanyikan sebuah lagu. Suara Bintang sangat bagus dan keren, disaat nada tinggi Bintang mengeluarkan suara serak alias Rocknya, suara Bintang powerfull, merdu, dan enak di dengar.

"Gilaaaa, suara lo bagus banget, kenapa gak ikut audisi Idol aja? K-pop bagus tu, lagi buka audisi loh." ujar Surya.

"Gak mau lah, males gue." ujar Bintang.

"Kenapa?" ujar Surya.

Bintang menghela napas lalu ia berbicara. "Gue mau fokus ke bisnis aja,"

Surya mengangguk, karena hari sudah malam mereka pun pergi tidur. Sebenarnya Surya adalah anak orang kaya juga, hanya saja Surya tidak ingin memamerkan harta kekayaannya itu. Sama halnya dengan Bintang yang jauh lebih kaya saja tidak pamer. Bintang membatasi tempat tidur mereka dengan guling, jujur saja Bintang tidak ingin tidurnya terganggu. Surya membuang guling itu saat Bintang sudah tertidur pulas.
Surya memandangi wajah Bintang yang sangat tampan dan manis, hatinya ingin sekali memiliki Bintang sepenuhnya. Tapi Surya ragu kalau Bintang sama sepertinya, menyukai sesama jenis. Surya menyentuh wajah Bintang.

'Gue gak perduli, mau lo suka sama gue atau tidak. Lo cinta pertama gue, tetap lo yang ada di hati gue.' gumam Surya.

Surya tidur kembali dengan lelapnya, ketika pagi datang Bintang bangun lebih dulu. Ia memperhatikan wajah Surya yang sedang tertidur lelap, ia akan membuka jendela, tetapi ia menutup kembali jendela itu. Karena hari ini hari sabtu, ia membiarkan Surya yang masih tertidur dengan pulasnya. Ia membenarkan selimut lalu Bintang pergi keluar dan mulai menyiapkan sarapan. Lalu saat asik masak, Surya bangun dan duduk di meja makan.

"Lo sudah bangun?" ujar Bintang.

"Sudah, adik kecil pun bangun..." ujar Surya.

"......" Bintang diam, lalu menoleh kearah Surya sambil memegang pisau.

Surya kaget, lalu Bintang meringis dan memotong wortel sambil memasang wajah tanpa ekspresi. Surya ngilu dan mengepit adik kecilnya. Lalu Bintang berbicara. "Lo kenapa? Kayak orang ketakutan gitu."

"Lo baik-baik lah Bintang, ngilu gue pas lo noleh sambil motong-motong wortel gitu." ujar Surya.

Bintang terkekeh geli lalu berbicara. "Otak lo mesum sih, makanya pikirannya jangan kemana-mana bang."

Surya bangkit dari duduknya dan memeluk Bintang dari belakang, Surya mencoba memancing Bintang keberatan atau tidak, ia hanya ingin memastikan agar cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ternyata Bintang tidak keberatan, ia justru malah asik masak dan Surya membantu dari belakang.

BxB- STAR IN THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang