Bab 15

727 83 22
                                    

Pagi hari telah muncul meski mentari masih enggan menunjukkan sinarnya. Bintang bangun, namun lebih dulu Bayu yang bangun. Ia melihat Bayu tengah masak sarapan untuk mereka berdua. Bayu tengah masak pangsit kesukaannya, aromanya begitu menguguah selera. Bayu menoleh kearah Bintang, kemudian menyuruh Bintang untuk duduk.

"Sarapan dulu, biar gak sakit. Nanti aku antar kamu ke sekolah ya, kalau ada apa-apa bilang sama aku oke." ujar Bayu.

"Oke... Tapi, agak takut sama Langit, gimana dong? Oh iya aku nanti pulang kerumah abang aku aja ya, nanti pulang sekolah minta jemput sama bang Sat aja." ujar Bintang.

"Baiklah, tapi kalau aku telpon kamu suruh kesini, datang ya. Awas kalau gak, aku hukum kamu nanti." ujar Bayu.

Bintang hanya memanyunkan bibirnya, lalu Bayu mengusap rambut Bintang. Bintang kembali memanyunkan bibirnya lalu ia sibuk memakai dasi. Bayu yang melihatnya membantu Bintang memakaikan dasi sambil telponan.

 Bayu yang melihatnya membantu Bintang memakaikan dasi sambil telponan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayak gini... Hahaha

Mereka selesai, lalu Bayu mengantarkan Bintang ke sekolah. Tapi Bintang meminta kepada Bayu untuk mengantarkannya sampai di depan gerbang saja jangan masuk ke kelas. Sebenarnya Bayu dan Langit belum bertemu sejak Bayu di kuliahkan ke luar negeri oleh Jaya. Dan kepulangannya pun atas dasar permintaan ayahnya. Bayu menuruti kata-kata Bintang, lalu Bintang turun dari mobil, kemudian ia berjalan menuju ke halaman sekolah. Bintang berjalan dengan santainya saat ia melihat Langit, Bintang langsung mempercepat langkahnya. Langit memasang wajah mengancam, tapi saat ia ingin menghampiri Bintang, Langit mendapat sebuah telpon.

"Halo, apa benar ini Langit Jayadiningrat?" ujar suara di sebrang sana.

"Benar saya sendiri, ada apa dan siapa ini?" tanya Langit.

"Kami dari kepolisian mengabarkan kalau ayah anda dan ibu anda mengalami kecelakaan pesawat saat akan pergi ke Bali. Sampai sekarang jasad mereka belum di temukan." ujar suara itu.

"Apaaaa? Gak mungkin..." Langit tidak percaya, lalu ia pulang kerumah.

Saat sampai di rumah, Bayu sudah ada dirumahnya. Kemudian semua orang berkumpul untuk mengirim doa. Langit menghampiri Bayu, lalu berbicara. "Ada apa ini? Katakan kalau ini tidak terjadi, katakan?"

"Sabar, gue balik kesini karena gue juga dapat telpon. Abang juga kaget Langit." ujar Bayu.

Langit terkulai lemas, acara mendoa itu selesai, saat semua orang sudah pergi. Orang dari Bank datang untuk menyita rumah dan juga mobil.

Bayu menghampiri orang itu, lalu berbicara. "Maaf kalian siapa?"

"Kami dari Bank dan kesini akan menyita rumah ini beserta isinya, karena keluarga anda berhutang banyak kepada Bank." ujar orang itu.

"Gak, ini rumah kami, kalian tidak bisa seenaknya begitu." ujar Langit.

"Maaf mas, kami beri waktu dua puluh menit untuk meninggalkan rumah ini." ujar orang itu.

BxB- STAR IN THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang