Bintang selesai mengerjakan tugas sekolah untuk besok. Bintang menoleh dan melihat kearah Langit yang sedang menatapnya. Lalu ia memasang wajah datarnya lagi, saat memasang wajah malas, entah kenapa itu justru semakin membuat Bintang tambah imut. Bintang menghampiri Langit yang tengah asik memandangi wajah Bintang sejak tadi.
"Lo baik-baik aja kan? Ngapain ngelamun?" ujar Bintang.
Langit terkesiap, lalu ia berbicara. "Tidak apa-apa, gue gak apa-apa kok."
"Oooo, ya sudah lo tidur aja. Hari udah malam, Good Night." ujar Bintang.
"Lo tidur dimana?" ujar Langit.
"Di kamar sebelah, gue gak mau ganggu lo istirahat. Gue ngorok soalnya," ujar Bintang Bohong, padahal Langit pernah tidur satu kamar dengan Bintang dan tidak berisik sama sekali.
Langit hanya mengangguk, ia tidak memaksa Bintang untuk tidur satu kamar denganya. Bintang pergi ke kamar sebelah lalu ia pergi tidur. Pagi hari menjelang, Bintang kesiangan saat Bintang bangun ia melihat Langit sedang menyiapkan sarapan.
"Lo sudah bangun, duduklah dan sarapan setelah itu kita pergi sekolah bareng." ujar Langit.
Mereka sarapan bersama, Masakan Langit lumayan enak, setelah selesai mereka pergi kesekolah bareng naik sepeda. Tapi Langit meminta Bintang untuk berboncengan dengannya. Lalu Bintang menurutinya, Bintang duduk di depan, setelah beberapa lama mereka pun sampai di sekolah. Semua orang melihatnya, bahkan Willy dan Tristan pun kaget. Padahal selama ini mereka selalu bermusuhan, bahkan sekarang sangat akrab.
"Bintang...." seru Tristan.
"Gue kesana dulu ya," ujar Bintang pada Langit.
Langit hanya mengangguk, lalu Langit pergi menemui teman-temannya, sekarang Langit tidak malu atau gengsi memperlihatkan keakrabannya dengan Bintang. Bintang menghampiri Tristan dan Willy, lalu berbicara.
"Aya naon?" ujar Bintang.
"Lo kok bisa berboncengan mesra kayak gitu sama Langit, kan selama ini dia udah jahatin lo?" Ujar Willy.
"Terpaksa, padahal gue gak mau. Tapi ya sudahlah yok kekelas." ujar Bintang.
"Kelas mana? Lo amnesia atau apa? Selama ini lo pindah kekelas B." Ujar Trisran gemes melihat Bintang.
Bintang tertawa ngakak saat melihat Tristan merasa gemas begitu. Lalu Bintang berpamitan ke kelas B, tapi saat masuk ia melihat Langit duduk tepat di bangkunya. Bintang mengangkat alisnya sebelah saat Langit melihat kearah Bintang. Langit bergeser, lalu ia berbicara.
"Kenapa lo pindah kesini?" ujar Bintang.
"Gue pengen disini bareng sama lo, emang kenapa? Gak boleh, gak boleh protes." ujar Langit cuek.
"Oooo, oke..." ujar Bintang.
Bintang duduk bersebelahan dengan Langit, mereka duduk satu bangku. Jam pelajaran pun dimulai. Hari ini mereka ada ujian. Ujian kenaikan kelas, semua berkonsentrasi mengerjakan soal. Bintang mengerjakan soal dengan mudahnya. Lalu ia melihat Langit pun sudah selesai mengerjakan soalnya. Mereka berdua pergi keluar kelas, karena murid yang selesai duluan boleh istirahat menunggu ujian selanjutnya. Semua murid sudah selesai, lalu mereka duduk di kantin. Bintang sudah duduk di kelas duluan lalu langit menyusul membawakan makanan. Karena kepalanya sedikit pising, jadi Bintang istirhat di kelas. Langit masuk kekelas membawakan roti isi untuk Bintang.
Lalu ia melihat Bintang yang sedang tertidur. Cahaya matahari menyorot tepat kearah Bintang. Langit menghalangi cahaya itu dengan buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB- STAR IN THE SKY
Teen FictionBintang dan Langit, adalah kesatuan yang sangat pas dan cocok banget. Dimana ada langit yang cerah di malam hari, maka muncullah bintang yanh berkerlap kerlip nan indah. Tetapi ketika langit berubah mendung maka bintang pun hilang. Sayangnya tidak...