05

1.2K 228 21
                                    

Beberapa menit setelah sadar, Hyunjin menyadari kalau ada yang berbeda dari kamar tidurnya. Rasanya bantal tidurnya gak seempuk yang dia ingat. Ranjangnya juga kerasa lebih bersih dari remahan debu atau serbuk makanan karena sering makan di kasur. Rasanya juga kamarnya gak secerah dan sehangat ini meski cat dindingnya sama-sama warna putih.

Tetap saja rasanya... aneh. Tapi enak sih...

Ah! Mana bisa begini! Salah, Hyunjin tahu kalau ini salah. Ini bukan kamar tidurnya.


Gusrak Hyunjin langsung bangun terduduk dari tidurnya.


"Ya ampun, kaget..."


Hyunjin cepat menoleh ke asal suara. Melihat pacarnya menatap ke arahnya dengan wajah kaget.


Ini gue masih mimpi atau gimana?


Sosok Seungmin sedang menyiapkan keperluan kuliahnya di meja belajar dekat kasur. "Tidur pules banget, terus tiba-tiba langsung duduk bangun gak ada suara 'kesrek' atau apa kek. Bikin kaget aja."


Loh, beneran Seungmin?!


"Gue... di rumah lo ya?"

"Iya."

"Gue pingsan?"

"Lo muntah."

Hyunjin meringis. "Maaf..."

"Gak pa-pa, namanya juga mabuk." Seungmin meletakkan tasnya, lantas mendekati Hyunjin. "Gimana perasaan lo? Pusing?"

"Dikit, tapi mending daripada di rumah gue dibangunin dengan cara diomelin. Wah, bangun-bangun lebih dari pusing itu mah. Rasanya kepala kayak mau copot."

Seungmin terkekeh mendengar Hyunjin mengomel pagi-pagi. "Mandi gih, biar seger. Baju, handuk sama sikat gigi baru udah gue siapin, tuh. Nanti kita sarapan bareng terus langsung berangkat kuliah."

"Sa-sarapan bareng? Gue sama elo?"

"Iya, kita. Sama mama, papa, dan kakak gue."

Hyunjin mengusap wajahnya dan mengerang pelan. "Gue ngerepotin terlalu banyak sebagai pacar perdana lo, By."

Seungmin hampir tersedak oleh ucapan Hyunjin. Dia pun langsung memukul punggung pemuda itu dan berseru. "Just go take a shower, Hwang!"


🌙


Kedatangan Hyunjin dan Seungmin berbarengan ke ruang kelas mengundang nyaris seluruh atensi dari presensi di sana.

Seungmin sudah mengira ini akan terjadi, meski pun gak ada yang bicara apa-apa, atau mungkin belum. Harapnya sih jangan ada.


"Seungmin! Seungmin!"


Empu nama menoleh bersama Hyunjin, menemukan Eric juga baru datang di belakang mereka.

Lantas Hyunjin langsung mendorong pelan Seungmin mengarah pada Eric, melepaskannya. Sementara dia melenggang pergi menuju barisan belakang bersama teman-teman lainnya.

Eric langsung menggandeng lengan Seungmin dan menariknya duduk di barisan tengah. Sampai duduk pun, yang lebih kecil masih gak mau lepas.


Night Chance ╏ HyunMin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang