13

959 205 29
                                    

"Tumben sendirian aja."


Yeonjun menepuk pelan pundak Seungmin sebelum berputar duduk di hadapan yang lebih muda.

Sementara pikiran Seungmin buyar seketika. Mendadak lupa akan apa yang sedang ditulisnya. Materi-materi itu seperti ter-uninstall seketika.


Kok Yeonjun bisa di sini? Ini kan perpustkaan—oke, emang gak ada larangan untuk siapa pun buat ke perpustakaan sih. Tapi... di antara semua kemungkinan tempat, perpustakaan adalah salah satu lokasi yang gak Seungmin duga.


Sementara Seungmin berkulik dengan pikirannya sendiri, Yeonjun mengeluarkan laptop dan buku catatannya dengan santai.


"Seungmin, lagi apa?"


"H-uh?" Seungmin refleks menoleh, kendati jantungnya sempat mencelos seketika, dan menyadari kalau Yeonjun tengah mengutak-atik laptopnya sambil menatapnya.

Digigitnya bibir bawahnya gugup. "L-lagi... nyatet materi aja." dia me jawab seadanya.


Gue harusnya nanya balik dia mau ngapain. Harusnya gue nanya... harusnya begitu kan?


"Oh... sendiri aja? Gak sama Eric atau Hyunjin?"


Nama 'Hyunjin' yang disebut membuat jantung Seungnin berdegup cepat seketika.


"Enggak..." kepalanya sedikit merunduk seketika.


Seungmin telah kehilangan pikirannya. Dia telah hampir memaafkan dirinya sendiri atas perbuatan buruk yang dilakukannya pada Hyunjin. Tapi sebait nama yang disebut oleh orang lain gak menahu soal dirinya dan Hyunjin...

Seketika malam ketika Seungmin meminta putus kembali teringat. Wajah Hyunjin... tatapan matanya... senyumannya yang sedih...


"Hei, Seungmin, hei," panggilan Yeonjun menyadarkannya.


Ketika Seungmin mengangkat wajahnya, tubuh seniornya itu telah condong mengarah padanya dan tatapan lurus lekat padanya.


"Relax, I know you're with Hyunjin now. I won't hurt you. Gue cuman mau nyapa lo aja, as senior and junior."

"I-iya..." Seungmin mengangguk pelan dan berusaha kembali pada materinya.


Dia tahu, dia sadar. Di sisa menit pertama, Yeonjun terus menatapnya dan Seungmin beranggapan kalau itu bukan masalah ketika jantungnya berdebar karena gelisah.


🌙


Hyunjin sedang nge-game di ponsel ketika chat dikirim padanya. Dia mengabaikan mulanya sampai membaca pesan berikutnya lewat pop up.


[Gue bukannya mau kompor...]


"Ya Tuhan, Jesus, apalagi ini..." Hyunjin jadi deg-degan membuka pesannya.


Soobin
[sent a picture]
Gue bukannya mau kompor,
tapi emang kak Yeonjun natapnya dalam banget, sedalam danau di taman
Tapi natapnya gak sedalam samudera kok, tenang aja
Yang natap Seungmin sedalam samudera itu masih jatahnya elo


Bangke. Soobin tuh, mukanya kelihatan paling alim dan waras, tapi sebetulnya dia yang paling bangsat diantara mereka berempat.


Skip TMI about Soobin.


Tanpa membalas chat Soobin, Hyunjin langsung ketar-ketir sendiri di tempat. Dia tiba-tiba berdiri dari duduknya dengan rahang mengeras karena emosi, tapi baru 3 detik dia sudah duduk lagi sambil ngacak-ngacak rambut gondrongnya.

Lihat Hyunjin uget-uget gak jelas di depannya, Sunwoo ada keinginan buat nanya 'kenapa'. Tapi cuman sebatas keinginan karena semakin lama nyimak tingkah Hyunjin yang tiba-tiba berdiri, tiba-tiba cek ponsel, tiba-tiba duduk, tiba-tiba nelungkup, tiba-tiba—pokoknya do something kayak cacing kepanasan.

Akhirnya Sunwoo batal nanya, keburu sebel sendiri, dan pilih fokus ke game-nya sendiri.


🌙


Beberapa hari berlalu, akhirnya Sunwoo tahu alasan uget-ugetnya Hyunjin yang gak jelas. Tentunya setelah Bomin—yang juga sebel—ngelihat ponsel Hyunjin yang ditinggal begitu saja dan iseng 'menyelidiki' ada apa gerangan.


"Oh, pantesan..." mereka berdua berkoor dalam hati dan menatap Soobin yang cengengesan gak berdosa.


"Gue cuman kasih info terkini aja. Kebetulan aja kak Yeonjun PDKT-nya pas lagi dilihat gue." alibinya si cowok jangkung begitu.


Dan... setelah itu, entah kenapa juga Sunwoo dan Bomin jadi ikutan gampang ngeh pada gerak-gerak Yeonjun atau orang-orang yang sekiranya terlihat bersama dengan Kim Seungmin—selain Eric tentunya yang memang menempel terus pada Seungmin seperti permen karet di alas sepatu.


Bomin
[send a picture]
emang yang namanya junior suka menatap penuh kagum seniornya
tapi emangnya siapa sih yang gak kagum sama Seungmin?
pesonanya gak menarik 'orang tua' aja ternyata ;)


Sunwoo
[send a picture]
gue yang aus habis lari bolak balik ruang dosen dan TU,
tapi yang dikasih cola suman SEUNGMIN sama Eric doang!
emang hidup ini gak adil, senior asu


Soobin
[send a picture]
kak Yeonjun sama kak Youngtaek gak modus kok,
emang Eric kurang gercep aja refleksnya buat
nangkap Seungmin yang hampir jatuh
gue saksinya


Hyunjin mau marah sama teman-temannya, tapi gak bisa. Bukannya marah, Hyunjin malah nangis.


·–—13 end


#hyunminbalikan2021

Night Chance ╏ HyunMin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang