15

981 206 4
                                    

Seumur-umur kenal, ini pertama kalinya Seungmin marah ke Eric beneran.


Ah, gak marah juga sih, tepatnya ngambek.


"Lo tuh—ya!" Seungmin mencak-mencak, antara mau ngacak-ngacak mukanya Eric atau nangis.

"Gue tuh—ya?"

"Lo mah, gue curhatin tuh supaya gue gak kepikiran terus dan lega, malah lo tadi manggil dia—teriak pula. Gue kan—"

"—mulai merasa kehilangan dan sayang setelah jadi mantan?"

"Eric, ih! Kok lu jadi resek sih?!"

"Kalau gue gak resek nanti lo kepikiran terus, galau terus, terpuruk terus, parno terus, stress terus—terusannya nangis..."

"Eric..." mata Seungmin mengerjap-ngerjap. Jadi betulan kayak mau nangis.

"Yah, yah, YAH! Jangan nangis beneran dong!" Eric langsung memeluk temannya sambil dipuk-puk. "Kan gue jadi ikut sedih..."

Seungmin langsung balas merangkul Eric erat. Air matanya betulan jatuh meski cuman setetes, soalnya dia tahan-tahan meski rasa di dadanya sudah sesak banget. Lagian Seungmin juga gak mau nangis di kampus.

Mereka bertahan di posisi itu beberapa waktu lebih lama.

"Min..." panggil Eric. "Gue bukannya mau ngatur, tapi beneran deh... mending lo coba ngomong sama Hyunjin yang sejujurnya kalau—"

"Kalau dia udah nggak suka lagi percuma, Ric—" sela Seungmin.

"Tapi seenggaknya dia perlu tahu alasan kenapa lo putusin dia." Eric melepas pelukan buat menatap Seungmin serius. "Dia layak diberi kesempatan buat tahu, dan lo... lo juga harus memberikan kesempatan diri lo sendiri buat percaya dan sayang sama seseorang. Lupain soal kak Yeonjun, orang-orang yang lain, dan mereka yang gak berkepentingan—eh, tapi jangan lupain gue ya. Gue udah gue anggap temen deket banget nih, masa' elo enggak?"

Celetukan Eric di akhir spontan membuat Seungmin tersenyum. Tapi Seungmin gak menjawab apa pun, dia cuman diam. Diamnya itu membuat Eric perlahan melepaskan diri, lantas tiba-tiba mengacungkan kelingkingnya ke Seungmin.

"Ini... apa?"

"Kelingking."

"Iya tahu, maksudnya... mau apa?"

"Well, something similiar like pinky promise. Tapi bedanya, kalau lo yang ingkar, gue yang bertindak."

"Hah?"

"Tell me, you will TRY to talk to Hyunjin... about everything."


Seungmin menggigit bibir bawahnya. "No..."


"You WILL as you SHOULD do it!"

"Nggak mau—ihh! Kok maksa?!"

"Ya lo bayangin aja, pilih deket sama Hyunjin tapi gak ada hubungan apa-apa atau deket sama kak Yeonjun atau siapa pun yang lain tapi gak ada hubungan apa-apa juga?! Who's better?"

"...pilih jadi paus."

"...berantem yuk?"


Lima detik berikutnya, Seungmin dibuat ketar-ketir lataran Eric memaksa mengaitkan kelingking mereka.


"Seminggu gak ada apa-apa yang terjadi, gue yang bertindak. Inget loh ya!"


Seungmin pusing.


Harusnya dia marah karena Eric sudah—hampir—ikut campur soal perasaannya Tapi...


...di satu sisi, ada perasaan lega yang membuatnya sedikit tergerak. Sedikit.


·–—15 end


double up soalnya pendek2 macam akal sehatku 🤙

Night Chance ╏ HyunMin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang