"nama kakak itu sama kayak reliatnya"
"angkasa!sangat jauh dan mustahil di gapai"
"tapi di dunia gak ada yang mustahil"
_______
"kak coba senyum deh,kakak terkesan angkuh gak mau senyum"
"senyum gue cuma buat calon ibu dari anak anak gue"
"emang iya...
Langsung aja Kalau aku ngingetin untuk tinggalkan jejak Ah.. Terlalu basa basi yang udah jelas basinya yee
Happy reading🕊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
flashbackon......
Setelah angkasa membawa laudya pulang nampak raut khawatir dari papa dan mama laudya,dan setelah angkasa menjelaskan semuanya wijaya nampak sangat murka.
kelihatan sekali anak gadisnya itu sangat ketakutan sampai sampai laudya tidak mau di tangani oleh dokter kepercayaan keluarganya alhasil orang tua laudya mengutus dokter pilihan laudya sendiri untuk menanganinya.dokter yang sudah tergabung dengan rencana gadis itu.
"saya akan melaporkan ini semua kepada papa kamu angkasa"tegas wijaya-papa laudya.angkasa menggeleng kuat.
"saya mohon jangan,saya akan menjaga laudya sampai dia sembuh dari traumanya"mohon angkasa.
Sebenarnya bukan masalah besar saat wijaya memberitahu semua ini kepada bimo,namun akan jadi masalah besar kalau bimo melakukan sesuatu yang bisa membahayakan caramel,karna angkasa tahu,bimo tidak akan membiarkan caramel lepas begitusaja setelah mengetahui ini.
"kalau kamu tidak mau menerima perjodohan ini saya menerimanya,tapi kenapa kamu buat anak saya jadi seperti ini angkasa lingga!"sahut wijaya,angkasa menundukkan kepalanya.bodoh banget lo angkasa!cewek itu udah rela nutupin hubungan lo dan lo buat dia trauma karna ketledoran lo.pikir angkasa.
"saya benar benar menyesal,saya akan menjaga laudya sampai dia sembuh,dan om bisa pegang omongan saya"sambung angkasa,diana yang melihat kesungguhan angkasa itupun menenangkan suaminya.
"kita beri nak angkasa kesempatan,laudya butuh dia pa,dan siapa tau dengan adanya angkasa di samping putri kita itu malah justru akan mempercepat kesembuhannya"jelas diana,wijaya memijat pelipisnya dan menatap angkasa.
"seperti apa yang di inginkan istri saya,maka baiklah saya akan memberikan kamu kesempatan untuk menjaga putri saya,sampai kamu melakukan satu kesalahan lagi,saya gak akan segan segan laporin kamu ke polisi dan memberitahu semua kepada bimo"ucap wijaya.
Angksa nampak lega setelah mendengar keputusan wijaya,dari sini angkasa bisa tahu bahawa keluarga rekan bisnis bimo bukan seperti yang angkasa fikirkan mereka adalah orang yang baik dan mudah memaafkan.
"trimakasih om,tante,saya pamit,besok sebelum berangkat sekolah saya akan meluangkan waktu menjenguk laudya dan setelah pulang saya janji akan ke sini lagi"balas angksa,wijaya mengagguk,diana tersenyum.